Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Warga Tewas Tertimpa Longsor

Kompas.com - 03/05/2015, 16:30 WIB

JAYAPURA, KOMPAS — Sabtu (2/5), seorang petambang yang diduga tertimbun longsoran tambang emas liar di kawasan Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Papua, belum juga ditemukan. Sementara tiga petambang lainnya ditemukan tewas tertimbun longsoran tambang yang terjadi Jumat petang.

Bagian Humas Polda Papua di Jayapura, Sabtu, mengutip sejumlah saksi mata di tempat kejadian, menyebutkan, hujan deras mengguyur lokasi pertambangan itu sebelum terjadi longsor. Sebelum material longsoran bergerak, warga mendengar bunyi gemuruh dari atas bukit. Salah satu lokasi pendulangan emas yang ditempati lima petambang pun langsung tertimbun.

"Identitas ketiga korban yang ditemukan meninggal, yaitu Rerung (26), Hopsi (35), dan Umar (25). Korban yang terluka adalah Dede (22). Kakinya patah dan dagunya lebam," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Patrige Renwarin, Sabtu.

Patrige menuturkan, pencarian korban di lokasi kejadian masih berlangsung hingga Sabtu petang karena seorang petambang masih belum ditemukan. "Nama korban adalah Jefri. Posisinya paling jauh dari keempat rekannya. Kemungkinan ia tertimbun tanah dengan ketinggian sekitar 13 meter," ujar Patrige.

Dekat Nabire

Kepala Polres Paniai Ajun Komisaris Besar Daniel Prionggo, yang dihubungi dari Jayapura, menuturkan, semua korban meninggal dan terluka dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Nabire. Lokasi penambangan itu lebih dekat dengan wilayah Nabire. "Kami belum memiliki sarana helikopter untuk mengangkut korban ke Paniai. Oleh karena itu, korban dibawa ke RSUD Nabire," ujarnya.

Daniel menyatakan, tim pencari dan penyelamat masih berada di lokasi kejadian untuk menemukan tubuh Jefri. Namun, tim akan menghentikan pencarian apabila terjadi hujan deras di lokasi kejadian.

"Apabila kondisi cuaca tidak memungkinkan, evakuasi korban bisa dilanjutkan Minggu ini. Upaya ini untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan," kata Daniel.

Ia juga mengakui, petambang itu belum mengantongi izin resmi dari pemerintah untuk mengambil emas di kawasan itu selama bertahun-tahun. Namun, saat ini tim masih fokus untuk menyelamatkan korban sebelum menindaklanjuti masalah itu.

Tanah longsor rawan terjadi di sejumlah wilayah yang menjadi lokasi pertambangan emas liar, seperti di Kabupaten Nabire, Paniai, dan Intan Jaya. Kondisi ini dipengaruhi curah hujan yang tinggi.

Berdasarkan catatan Kompas, sudah dua kali terjadi kasus longsor di lokasi pertambangan liar di Paniai. Sebelumnya pada 7 Juli 2014, musibah juga menimpa tenda pekerja di Kampung Baya Biru. Longsoran itu dipicu oleh hujan yang deras.

Dalam kejadian tersebut, 13 pekerja tewas tertimbun longsoran. Sementara dua pekerja mengalami luka berat. Namun, hal itu tak menyurutkan niat warga untuk tetap menambang emas. (FLO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com