Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Kombes Patrige Renwarin mengatakan, kejadian berlangsung pada Selasa kemarin sekitar pukul 14.30 WIT. Menurut Patrige, saat kejadian, pesawat yang mengangkut bahan bakar minyak dan beras sedang melakukan pendaratan di Bandara Oksibil.
"Setelah mendarat sekitar 200 meter tiba-tiba pesawat miring ke kanan dan langsung berhenti di tengah landasan pacu. Setelah diperiksa ternyata ban sebelah kanan pesawat pecah," ungkap Patrige di Mapolda Papua, Rabu (22/4/2015).
Patrige menambahkan, tidak ada korban dalam kejadian ini. Namun, pesawat sempat tertahan di tengah landasan pacu Bandara Oksibil.
Saat dikonfirmasi, Direktur AMA Djarot Sutanto membenarkan adanya insiden pecah ban yang menimpa pesawatnya di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Saat itu, lanjutnya, pesawat jenis Cessna terbang dari Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul, untuk mengangkut BBM jenis solar beserta beras.
Menurut Djarot, dalam insiden itu, pilot asal Yunani, Dionysios Nodaros, berhasil mengendalikan pesawat sehingga dapat berhenti tanpa mengalami kerusakan.
"Insiden pecah ban biasa terjadi di bandara perintis, khususnya yang belum diaspal, karena ban terkena batu yang tajam," ungkap Djarot Sutanto.
Menurut dia, pasca-kejadian tersebut, tim mekanik AMA langsung melakukan penggantian ban dan sekitar pukul 16.30 WIT pesawat sudah kembali terbang ke Sentani, Jayapura.
"Setelah dilakukan pengecekan di Hanggar AMA di Sentani, pesawat Cessna PK-RCC tidak mengalami kerusakan dan pada hari ini sudah kembali beroperasi," ujar Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.