Kecewa Rumah Sakit, Mahasiswa di NTT Gelar Aksi Sejuta Koin

Aksi mahasiswa yang bergabung bersama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) NTT itu digelar di dalam kampus universitas tersebut, Jumat (27/3/2015), dimulai dari pukul 11.00 Wita hingga 13.30 Wita. Dalam aksi itu, mereka berhasil mengumpulkan uang Rp 113 ribu.

Ketua BLM Undana Kupang Davidson Keba Lendi kepada Kompas.com seusai aksi mengatakan, penggalangan dana tersebut sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah dan pihak RSU WZ Johannes yang selalu beralasan kekurangan biaya.

"Aksi kami ini bekerja sama dengan KNPI NTT, karena untuk saat ini pelayanan di RSU WZ Johannes sangat terpuruk. Apalagi Direktur RS sendiri sedang sakit dan dirawat di luar negeri, sehingga kebijakan strategis untuk perbaikan pelayanan tidak bisa diambil. Akibatnya, ya begini, hasil pelayanannya," kata Davidson, Jumat.

Menurut Davidson, BLM dan BEM Undana memberikan respons tentang fenomena tersebut dengan menjalankan aksi sejuta koin yang sangat didukung oleh semua mahasiswa. Davidson menjelaskan, banyak pasien yang mengeluh setelah menjalani perawatan di rumah sakit, bahkan beberapa waktu lalu, anggota DPRD NTT marah dan mematahkan kartu Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) karena kecewa dengan pelayanan rumah sakit.

Uang yang terkumpul Itu, kata dia, akan diserahkan ke RS WZ Johannes bersama KNPI NTT, organisasi kepemudaan dan seluruh elemen pemuda lainnya yang telah bersama-sama mengikuti aksi sejuta koin sejak pekan lalu.

Sementara itu, kordinator umum aksi sejuta koin, Nathan Aguate mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan oleh BLM dan BEM Undana.

"Kami koordinator aksi sejuta koin dan dari KNPI NTT mengapresiasi kepada BLM dan BEM Undana atas respons dan aksi penggalangan sejuta koin untuk RSU WZ Johanes. Semoga aksi ini terus dilaksanakan pada hari-hari selanjutnya," harap Nathan.