Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia, Pemilik Lapak "Game Online" Sembunyikan Pelajar di WC

Kompas.com - 26/03/2015, 17:09 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Petugas gabungan dari Dinas Pendidikan, Satpol PP, Kesbangpolinmas dan Kepolisian Kota Magelang, Jawa Tengah, mengamankan belasan pelajar yang kedapatan berkeliaran di jam sekolah, Kamis (26/3/2015).

Sebagian besar mereka adalah siswa SMK di Kota Magelang dan santri sebuah pondok pesantren di Kabupaten Magelang. Razia dilakukan di warung internet, persewaan game online, warung hingga rumah-rumah kosong. Tempat-tempat tersebut dinilai rawan dan menjadi tempat favorit para siswa saat membolos.

Djaka Tavip, Staf Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kota Magelang, menceritakan, banyak pelajar yang panik berusaha kabur dengan mengendarai sepeda motor saat razia. Seperti terjadi di sebuah warung minuman di bantaran Kali Elo Kelurahan Wates, Magelang Utara. Alhasil, hanya satu pelajar yang berhasil diciduk.

”Kami mendapat laporan warga, di warung itu sering dijadikan tempat nongrong pelajar SMK laki-laki, padahal masih jam sekolah. Bahkan menurut warga sekitar para pelajar itu juga mabuk-mabuk minuman keras. Namun sayang saat kami razia mereka kabur, hanya satu yang kami amankan," ujar Djaka.

Selain di warung tersebut, banyak pelajar yang ketahuan membolos di tempat persewaan game online. Bahkan, kata Djaka, salah satu pemilik persewaan gim di kawasan Kupatan Magelang Utara mencoba mengelabui petugas dengan menyembunyikan para siswa itu di toilet.

”Pemilik bilang kalau tidak ada pelajar di tempat usahanya. Tetapi kami curiga karena ada banyak sepatu anak sekolah, handphone dan sepeda motor di lokasi tersebut. Terpaksa kami masuk ke dalam dan benar saja ada empat siswa bersembunyi di dalam toilet, kami sampai mendobrak pintu toilet," papar Djaka.

Mereka yang tertangkap langsung dibawa ke kantor Dinas Pendidikan setempat dan diberikan pembinaan. Selanjutnya para pelajar itu akan dikembalikan ke pihak sekolah dan orangtua masing-masing.

Sementara itu, salah satu pelajar yang terazia, Solikhin (17) mengaku baru pertama kali membolos. Ia beralasan karena saat berangkat ke sekolah, tiba-tiba merasa sakit gigi dan meminta temannya untuk melayangkan surat izin kepada guru.

”Pas mau berangkat tiba-tiba sakit gigi. Makanya enggak jadi berangkat sekolah, tapi sudah izin lewat teman,” kata dia.

Siswa kelas XI ini pun sempat merasa kaget karena sejumlah petugas Satpol, dan polisi mendatanginya di tempat nongkrong. Awalnya, dia bersama dengan teman-temannya, namun hanya dia yang tertangkap. ”Saya ikut lari tapi jatuh,” imbuhnya yang mengalami luka lecet di kaki dan tangannya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com