Dalam penangkapan tersebut Amat Beton menerima "hadiah" peluru panas dari aparat karena mencoba melawan saat penangkapan. Amat Beton bahkan menantang petugas lantaran dirinya mengaku punya kekuatan magis dan kebal terhadap peluru. Namun setelah ditembak, Amat akhirnya takluk.
Kepada wartawan, Kasi Penyidik, Penidakan dan Pengejaran BNNP Kaltim, M Daud, mengatakan, ketiga orang tersebut ditangkap di tempat berbeda.
“Rudi dan Putra kami tangkap di perumahan Artas Jalan Damanhuri. Dari tangan Rudi kami sita 1 poket sabu seberat 1,7 gram, 1 Hp merek BlackBerry. Sementara dari tangan Putra kami sita 4 poket Sabu seberat 3 gram. Rudi dan Putra merupakan kurir dari Amat Beton,” jelas Daud, Senin (23/3/2015).
Sementara itu, lanjut dia, Amat Beton ditangkap di Jalan HM Said, Kelurahan Lok Bahu. Dari tangan tersangka, pihaknya menyita barang bukti berupa 6 gram sabu dan uang tunai Rp 1,4 juta.
“Saat penagkapan Amat Beton, petugas terpaksa menembak kaki kirinya karena berusaha melawan. Dengan memegang dua buah golok, Ahmad Beton ingin membacok petugas. Dia bahkan mengeluarkan seperangkat azimat yang diyakini mampu membuatnya kebal terhadap peluru dan benda tajam,” jelasnya.
Disebutkan Daud, dari penangkapan tersebut, total sabu yang diamankan seberat 11,5 gram. Selain sabu, pihaknya juga mengamankan beberapa barang bukti, yaitu pipet untuk membuat bong dan seperangkat benda yang dianggap azimat Amat Beton. Ketiganya dijerat Pasal 112 ayat 2, Pasal 114 ayat 2 dan Pasal 132 jo UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.