Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Ransel Penuh Bongkahan Akik, Warga Kolaka Tewas Tenggelam

Kompas.com - 16/03/2015, 15:49 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA UTARA, KOMPAS.com — Wahyu (39), seorang warga Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, terbawa arus dan tewas tenggelam di dasar sungai bersama satu tas ransel berisi bongkahan batu akik miliknya. Insiden ini terjadi pada Rabu pekan lalu. Namun, Senin (16/3/2015) siang ini, kabar itu baru menyebar luas di kalangan pencinta batu akik di Kabupaten Kolaka dan Kolaka Utara.

Wahyu adalah warga Desa Maroko, Kecamatan Rante Angin, Kabupaten Kolaka Utara. Saat Kompas.com mengumpulkan informasi terkait peristiwa ini, sejumlah sumber pun membenarkan informasi mengenai kecelakaan itu, termasuk Sekretaris Desa Maroko Erwin.  

Erwin bercerita, peristiwa itu bermula saat Wahyu bersama delapantemannya menuju Gunung Maroko untuk mencari batu akik. Mereka meyakini bahwa gunung tersebut menyimpan batu mulia dengan berbagai motif.

Di atas gunung, mereka mendapatkan bongkahan batu yang banyak. Namun, mereka pada hari itu tidak bisa langsung turun ke desa akibat terhadang hujan deras. Esok harinya, mereka pun turun gunung.  

Saat menyeberangi sungai, teman-teman seperjalanan korban sempat mengingatkan Wahyu agar melepas terlebih dahulu ransel yang dipenuhi dengan bongkahan batu itu. Namun, peringatan tersebut tidak didengarkan. Saat itulah Wahyu hanyut dan tenggelam bersama satu ransel bongkahan batu miliknya.

"Mereka langsung (coba) tolong Erwin. Namun, karena derasnya arus sungai, kami tidak mampu selamatkan dia. Mereka juga tidak bisa menyelam karena arus, dan memang tubuh Wahyu terikat dengan ransel yang penuh bongkahan batu itu,” kata Erwin, siang tadi.

Sementara itu, Kepala Polsek Rante Angin Ipda Fitrayadi juga membenarkan informasi kecelakaan tersebut.

Menurut Fitrayadi, jenazah Wahyu berhasil ditemukan beberapa jam setelah kejadian. "Jadi, setelah terima laporan, kami langsung mendatangi TKP. Kejadiannya sekitar pukul 09.00 Wita di Sungai Ranteangin. Sekitar pukul 14.00 Wita, jasad korban berhasil kami angkat. Sekitar pukul 16.00, jasadnya sudah tiba di rumah duka,” kata Fitrayadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com