Menurut Joko Siswanto, ketua tim dokter yang menangani harimau tersebut, harimau tersebut sudah mati lebih dari enam jam saat pemeriksaan sehingga menimbulkan bau yang menyengat.
"Hasil sementara kami banyak menemukan parasit cacing pada bagian paru, hati dan usus tapi kami sendiri belum bisa mengetahui penyebab yang mematikan itu dari mana," kata dia.
Sebelumnya, warga menemukan harimau turun ke wilayah perkebunan kopi di Aer Abang Desa Sidomakmur, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Liwa, dalam keadaan lemah dan kurus. Ditemukan pula sejumlah luka parah pada bagian leher dan alat kelaminnya membusuk hingga terdapat belatung.
Tim dokter dari Balai Nasional Bukit Barisan Selatan sempat memberikan pengobatan pada bagian luka serta memberi vitamin untuk memberikan pertolongan pertama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.