Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar: Gempa Besar Kerap Terjadi Saat Purnama

Kompas.com - 03/03/2015, 23:28 WIB
PADANG, KOMPAS.com - Pakar gempa dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Badrul Mustafa menjelaskan, gempa besar sering terjadi saat bulan purnama karena gaya gravitasi pada saat itu paling kuat.

"Pada saat purnama cukup sering terjadi gempa besar mengingat posisi bulan, bumi, dan matahari sejajar sehingga gaya gravitasi yang dihasilkan kuat, memengaruhi gesekan lempeng yang bertumbukan untuk melepaskan energi," katanya di Padang, Selasa (3/3/2015).

Ia menyampaikan hal itu menanggapi gempa yang menguncang wilayah Padang dan sekitarnya pada pukul 17.37 WIB berkekuatan 6,0 Skala Richter, berlokasi di sekitar Kepulauan Mentawai, tepatnya dekat Pulau Siberut dengan kedalaman 26 kilometer. [Baca juga: Gempa 6 SR Guncang Pariaman Barat, Warga Berhamburan Keluar Rumah]

Menurut Badrul, jika tumbukan lempeng sudah kritis, maka saat bulan purnama, akibat kuatnya gaya gravitasi, akan memicu untuk melepas energi sehingga terjadi gempa.

Terkait dengan gempa yang terjadi, Badrul mengatakan pusat gempa tepat berada di Megathrust Mentawai di Pulau Siberut.

Ia mengingatkan agar warga Sumatera Barat tetap waspada karena gempa yang telah terjadi, bisa jadi pendahuluan dari pelepasan energi di lempeng Megathrust .

Pada segmen Siberut, Sipora dan Pagai di Kabupaten Kepulauan Mentawai, terdapat tumbukan lempeng yang memicu gempa besar di atas 8 SR dengan periode setiap 200 tahun sekali.

"Gempa terakhir yang terjadi pada segmen itu pada tahun 1757 dan saat ini telah memasuki waktu untuk melepaskan energi," kata dia.

Akan tetapi, Badrul mengatakan tidak ada seorang pun pakar yang dapat mengetahui kapan gempa tersebut akan terjadi.

Berdasarkan penelitian, energi yang masih tersisa pada segmen Megathrust tersebut berpeluang menciptakan gempa pada 40 sampai 50 tahun ke depan.

"Peluang gempa yang terjadi dapat saja sekaligus dengan guncangan yang kuat atau sedikit demi sedikit dengan guncangan sedang," kata dia.

Ia berharap, warga Sumbar tetap waspada tapi tidak perlu takut dan memperbanyak doa agar terhindar dari musibahh gempa.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, Sumbar, memastikan gempa yang mengguncang daerah itu dengan kekuatan 6,0 SR pada pukul 17.37 WIB tidak berpotensi tsunami.

Lokasi gempa berada di sekitar Kepulauan Mentawai, tepatnya dekat Pulau Siberut dengan kedalaman 26 kilometer dan tidak berpotensi tsunami, kata Observer BMKG Padang Panjang Tri Ubaya.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com