Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Aceh: Australia seperti Anak-anak, Minta Kembali yang Mereka Berikan

Kompas.com - 01/03/2015, 15:02 WIB


BANDA ACEH, KOMPAS.com
- Nelayan Aceh mengumpulkan uang koin untuk memprotes ucapan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang ketika meminta Indonesia tidak menghukum mati dua warganya, mengungkit-ungkit bantuan untuk pemulihan korban tsunami Aceh 2004 silam.

Pengumpulan koin berlangsung di Pelabuhan Samudra Lampulo Banda Aceh, Minggu (1/3/2015). Dalam aksi itu, terkumpul ribuan keping koin dari nelayan maupun pedagang ikan di pelabuhan tersebut.

Dalam aksinya, nelayan berteriak "cok pulang, cok pulang, cok pulang." Artinya, ambil kembali seraya melemparkan koin ke gambar gambar Perdana Menteri Australia Tony Abbott.

Hamdani, seorang nelayan Aceh menuturkan, aksi pengumpulan koin tersebut sebagai bentuk kekecewaan nelayan dan masyarakat korban tsunami terhadap pernyataan Pemerintah Australia yang mengungkit-ungkit bantuan terhadap korban tsunami. (baca: "Bela Warga Memang Benar, tetapi Bela Pengedar Narkoba Itu Lucu")

"Koin yang terkumpul ini akan kami serahkan ke Australia. Koin ini sebagai bentuk kekecewaan kami kepada Australia yang ternyata tidak ikhlas membantu korban tsunami," kata Hamdani yang dikenal dengan nama Pawang Abang seperti dikutip Antara.

Muhammad, nelayan lainnya meminta Pemerintah Indonesia jangan lagi mau menerima bantuan Austalia karena bantuan itu nanti diungkit-ungkit kembali.

"Australia ini seperti anak-anak, meminta kembali apa yang pernah mereka berikan. Mereka tidak ikhlas memberikan sesuatu, termasuk bantuan kemanusiaan korban bencana alam," ujar Muhammad.

Aksi pengumpulan koin untuk Abbott seperti itu juga dilakukan di berbagai daerah. Dalam aksi penggalangan dana #Koin Untuk Abbott yang digelar di Jakarta, telah terkumpul koin rupiah hingga tiga karung. (baca: Tiga Karung Isi Koin Bakal Diserahkan untuk Tony Abbott)

Pemerintah Australia masih meminta agar eksekusi mati terhadap Andrew dan Myuran dibatalkan. Terakhir, Abbott mengatakan telah menelepon Presiden Joko Widodo. Menurut Abbott, Presiden Jokowi "tengah mempertimbangkan nasib keduanya". (baca: PM Abbott: Presiden Jokowi Pertimbangkan Nasib Duo "Bali Nine")

Adapun Presiden Jokowi mengakui melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Abbott terkait rencana eksekusi mati dua warga negara Australia. Meski demikian, Jokowi membantah jika dia disebut melunak di hadapan Abbott. (baca: Jokowi Bantah Melunak karena Ditelepon Tony Abbott)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com