Ketua pengurus wihara, Kosala Mahinda, mengatakan, angpau itu akan diberikan kepada warga Muslim Tionghoa yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Mereka yang akan menerima angpau merupakan warga Tionghoa yang tinggal di sekitar wihara. Namun, di antara mereka ada yang sudah memeluk agama Islam.
“Mereka masih saudara kita sendiri, meskipun sudah berpindah keyakinan. Kami tidak mempersoalkan itu karena silaturahim lebih utama,” kata Kosala, Rabu (18/2/2015).
Etnis Tionghoa di sekitar wihara, imbuh Kosala, setiap kali perayaan Imlek selalu datang bersilaturahim. Kebiasaan itu layaknya warga Muslim ketika merayakan Idul Fitri. “Kita saling bertemu di wihara besok, saling bersalaman, dan kami berikan angpau kepada mereka karena sudah menjadi tradisi tahunan kami kepada mereka,” ujar Kosala.
Selain etnis Tionghoa di sekitar wihara yang datang merayakan Imlek, warga dari luar Kota Pamekasan juga banyak yang datang, meskipun tidak membawa rombongan yang banyak. Ada pula warga Bali yang kebetulan bertugas di Madura, menyempatkan datang ke wihara untuk sembahyang sekaligus silaturahim.
Vihara Avalokitesvara sejak seminggu sebelum Imlek sudah melakukan beberapa penyambutan, di antaranya merias wihara dengan lampu lampion yang baru dibeli, memandikan patung para dewa, dan bersih-bersih halaman wihara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.