Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Gelar Festival Bedah Rumah, 241 Rumah Diperbaiki

Kompas.com - 18/02/2015, 15:43 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar Festival Bedah Rumah. Untuk tahap pertama, ada 241 rumah yang akan direnovasi tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi.

Festival Bedah Rumah ini bersinergi dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari swasta dan BUMN. Festival ini dikhususkan untuk memperbaiki rumah tak layak huni yang tak bisa dibiayai oleh APBD karena berada di lahan yang tak dimiliki sendiri oleh sang penghuni rumah alias sewa.

"Satu rumah kami hargai antara Rp 7 juta sampai 10 juta. Pemkab Banyuwangi hanya menyediakan database rumah yang diperbaiki dan sudah terverifikasi. Tahap pertama sampai bulan Mei 2015 sebagai puncak bulan bakti gotong royong," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Rabu (18/2/2015).

Untuk penyumbang, dia mengatakan tidak perlu memberikan uang tunai ke Pemda Banyuwangi. namun melalui pihak ketiga untuk membangun atau mengalirkan bantuan melewati pokmas atau disalurkan secara langsung namun didampingi oleh tenaga sosial.

"Kenapa kami tidak menerima uang cash? Karena untuk menghindari penyelewengan dana. Penyumbang dari berbagai kalangan mulai dari perusahaan ada juga dari sumbangan kepala SKPD yang dikumpulkan atau dari Forpimda," ujarnya saat membuka festival bedah rumah di wilayah Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi, Rabu (18/2/2015).

Dia menjelaskan, pada festival tersebut, rumah yang dibedah tidak harus didirikan di atas tanah milik pribadi namun bisa di tanah orang lain. Berbeda dengan bedah rumah yang menggunakan data APBD dan APBN yang harus menyertakan spesifikasi dan juga harus didirikan di atas tanah pribadi.

Dia mengklaim sejak tahun 2012, pemkab Banyuwangi telah memperbaiki 3.000 rumah dengan dana APBD dan APBN.

"Untuk festival ini diprioritaskan kepada mereka yang tinggal di rumah yang bukan didirikan di atas tanahnya," tuturnya.

Sementara itu, Jaini (60), warga Lingkungan Gareng, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi, mengaku selama 16 tahun, dia tinggal di rumah yang dibangunnya di atas tanah milik seorang pengusaha.

Selama tinggal di tanah tersebut, dia tidak pernah membayar uang sewa. Ia mengaku sebelum dibangun rumahnya berdinding anyaman bambu dan ketika hujan bocor.

"Seneng juga direhab lebih nyaman," ungkap duda yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani tersebut.

Bukan hanya Jaini, ada empat rumah tetangganya yang juga direnovasi dalam festival tersebut. Dia mengaku bahwa seandainya tanah tersebut diminta oleh pemiliknya, dia pasrah.

"Ya gimana lagi kan bukan tanah kita. Tapi kami bersyukur dengan yang ada," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com