Operasi penangkapan perampok yang dikenal kejam ini langsung dipimpin Wakapolda Bengkulu, Kombes Adnas. Petugas menembak salah satu kaki perampok karena melawan petugas saat dilakukan penggerebekan.
"Dari tangan mereka, polisi menemukan dua alat isap, senjata tajam, dan satu paket sabu," kata Kapolda Bengkulu, Brigjen (Pol) M Ghufron.
Dari interogasi, keduanya diketahui merupakan spesialis perampokan emas dengan tindak pidana kekerasan yang beraksi di banyak tempat kejadian perkara di Pulau Sumatera dan Jawa.
"Mereka telah dua bulan melakukan pemetaan di Kota Bengkulu untuk melakukan perampokan. Di mana saat dinterogasi, mereka telah melakukan pencurian di Jawa Timur sebanyak 9 kg emas, Kabupaten Indra Giri di Provinsi Riau di Pasar Air Moleh Kecamatan Air Penyu ada 4 toko emas dirampok 4 kg, di Palembang sebanyak 6 kg emas," tambah Ghufron.
Dia juga menambahkan, dalam melakukan aksinya di Jawa Timur, kedua pelaku sempat membunuh korban perampokan karena melawan. Dalam melancarkan aksinya, keduanya menggunakan senjata api dan tajam.
Sementara itu, Adnas menceritakan bahwa saat dilakukan penyergapan, keduanya sempat melakukan perlawanan hingga terjadi perkelahian antara perampok dengan anggota polisi.
"Terpaksa kami tembak karena melawan," jelas Adnas.
Sementara itu, salah satu perampok membantah telah merencanakan perampokan di Kota Bengkulu. Namun, dia tak berkelit saat ditanya pernah melakukan perampokan di beberapa wilayah.
"Saya hanya diajak oleh kawan," ungkap UL singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.