Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Sultra Soroti Ormas Gafatar yang Dinilai Sesat

Kompas.com - 05/02/2015, 17:23 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Kementerian Agama Sulawesi Tenggara meneliti organisasi masyarakat (ormas) yang menamakan diri Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kabupaten Konawe Utara dan Kendari. Ormas ini diduga menyebarkan ajaran yang menyimpang dari kaidah agama Islam.

Ajaran ini ditemukan di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Todolaiyo, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara.

Ajaran yang diduga sesat itu, tidak mengakui Muhammad sebagai nabi terakhir dan tidak wajib melaksanakan shalat jumat. Selain itu, anak-anak yang belum baligh dilarang menyentuh Al Quran.

Dalam penyebaran keyakinannya, para pengurus Gafatar memberikan bantuan, khususnya alat-alat pertanian kepada para petani di Kabupaten Konawe Utara untuk menarik simpati warga.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sultra Muhammad Ali Irfan membenarkan temuan ajaran sesat yang disebarkan Ormas Gafatar di wilayah Sultra.

“Hasil penelitian dari Kemenag Konawe Utara, pengurus Gafatar merekrut pengikutnya dengan memberikan bantuan pupuk dan alat pertanian lainnya secara gratis. Mereka dibaiat dan membuat surat pernyataan tidak akan melaksanakan kegiatan agama yang tak diketahui pemerintah secara resmi yang tak diakui Departemen agama,” ungkap Ali Irfan di ruangan kerjanya, Kamis (5/2/2015).

Hasil penelitian intelejen di lapangan, kata Ali Irfan, sudah ada empat wilayah yang menjadi sasaran penyebaran ajaran Gafatar, yakni Kabupaten Konawe Utara, Konawe Selatan, Kota Kendari dan Kota Baubau.

“Jadi hasil rapat kemarin direkomendasi agar anggota dan pengurus Gafatar untuk menghentikan penyebaran keyakinannya dan mengimbau kepada seluruh pemerintah, tokoh masyarakat dan tokoh agama agar mengawasi dan membatasi ruang gerak Gafatar,” tukasnya.

Bantah sesat

Di bagian lain, Sekretaris DPD Gafatar Sultra, Nasruddin Majid yang ditemui di sekretariatnya di Jalan Abunawas, Kendari, membantah bahwa organisasinya menyebarkan ajaran sesat. Dalam melaksanakan misi organisasi, Gafatar, kata Nasruddin, rutin melakukan kegiatan sosial dan kegiatan kemanusiaan.

“Kami melakukan bakti sosial pembersihan pemukiman di beberapa daerah, seperti di Kendari, Konawe Selatan dan Konawe Utara. Tidak benar kami mengajarkan anggota agar tidak shalat Jumat berjamaah dan tidak wajib naik haji bagi yang mampu,” terangnya.

Namun demikian, organisasinya lanjut Nasruddin, mengakui bahwa Ahmad Musaddeq sebagai pemimpin besar mereka yang kini berada di Jakarta. Ahmad Musaddeq diyakini sebagai nabi bagi Gafatar dan para pengurus sering berkomunikasi dengan Musaddeq.

“Benar, Ahmad Musaddeq atau Mesies adalah utusan atau juru selamat kami. Gafatar adalah organisasi Putra-putri Nusantara yang berperan aktif dalam proses bangsa ini menuju negeri yang damai sejahtera, Nusantara Jaya sebagai Mercusuar Dunia, bukan ormas yang berbasis agama,” terangnya.

Untuk menjalankan roda organisasi, kata Nasruddin, para anggota diwajibkan untuk membayar iuran setiap bulannya. Saat ini, Gafatar Sultra telah memiliki ratusan anggota.

Nasruddin yang memiliki usaha bengkel khusus mobil BMW dan Mercy di Kendari menegaskan, akan mengikuti aturan jika pemerintah daerah melarang kegiatan yang dilakukan Gafatar. Tetapi, hingga kini, belum ada warga yang merasa keberatan atau terganggu oleh kegiatan Gafatar.

“Jika sudah ada larangan dari pemerintah daerah, ya kita ikuti saja,” tukasnya.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com