Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tipu Pasien dengan Uang Palsu, Dukun Pengganda Uang Dibui

Kompas.com - 03/02/2015, 16:43 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


AMBARAWA, KOMPAS.com - Debut pertama Mbah Sahid Abadi (63) sebagai dukun pengganda uang berakhir di balik jeruji besi. Pasalnya, kakek asal dusun Nggiringan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo tersebut menipu korbannya dengan memberikan uang palsu.

Dia ditangkap aparat Satreskrim Polres Semarang pada Jumat, 30 Januari lalu, saat menggelar ritual dirumah Suratno, di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

"Pekerjaan saya dulu sopir. Sekarang ajeng ngapusi konangan (mau menipu ketahuan)," kata Mbah Sahid di Mapolres Semarang, Selasa (3/2/2015) siang.

Korban pertama Mbah Sahid bernama Suharno alias Sendor (39) yang juga warga desa Sumogawe. Korban sebelumnya sudah menyetor uang ke pelaku sebesar Rp 7,1 juta. Uang tersebut dijanjikan oleh pelaku akan dilipatgandakan menjadi Rp 50 juta.

"Saya minta ruangan kosong, terus korban tak suruh beli aqua gelas satu kardus. Lalu aquanya dikeluarkan. Kemudian saya minta diambilkan kain hitam. Saat korban keluar ruangan, kardus saya isi uang palsu. Yang asli saya ambil. Saya minta dibuka setelah sehari," ungkapnya.

Ritual di rumah Suratno yang masih saudara dengan korban itu adalah ritual yang kedua kalinya. Tersangka berdalih, uang yang diminta dari korban untuk keperluan membeli sesaji, sebagai syarat menggandakan uang.

"Saya minta empat kali. Pertama Rp 1 juta, lalu Rp 500.000, Rp 600.000 dan terakhir saat dilaksanakan ritual yakni Rp 5 juta. Uangnya termasuk untuk beli ayam (sesaji),” kata Mbah Sahid.

Kakek enam cucu itu mengaku mendapatkan uang palsu dari temannya. Namun dirinya enggan membelanjakan uang palsu tersebut karena takut ketahuan. Dari situlah lantas timbul ide untuk menjadi dukun pengganda uang, apalagi dirinya mengaku pernah menjadi korban penipuan berkedok uang gaib.

"Saya dulu korban uka-uka (mistis) karena utang saya banyak. Bahkan kerugian saya waktu itu Rp 200 juta. Sampai saya menggadaikan mobil rental," ujarnya.

Kapores Semarang AKBP Muslimin Ahmad mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui jaringan pembuat dan pengedar uang palsu dibalik aksi Mbah Sahid tersebut.

"Tidak semua keterangan tersangka bisa kita pegang. Kita akan dalami lagi untuk mengungkap kemungkinan jaringan yang lebih luas. Korbannya mungkin juga banyak, tapi malu melapor," kata Muslimin.

Dari tangan Mbah Sahid, polisi menyita barang bukti berupa 228 lembar uang palsu seratus ribuan, kardus air kemasan dan selembar kain hitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com