Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tegur Orang Pacaran, Anggota Brimob Dipukul Pakai Batu

Kompas.com - 30/01/2015, 14:58 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Seorang anggota Brimob Polda Maluku berinisial P menderita luka serius di bagian kepala dan dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara setelah dipukuli dengan batu oleh seorang warga bernama Ancu Banapon (21).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat itu, korban bersama salah satu rekannya tengah melakukan patroli di sekitar kawasan asrama Brimob Tantui Insiden tersebut terjadi pada Kamis (29/1/2015) dini hari.

Saat itu, mereka lalu menemukan pelaku dan kekasihnya tengah asik bermesraan di sekitar kawasan asrama. Korban lalu menghampiri pelaku dan menegur keduanya agar tidak membuang sampah sembarangan serta meminta keduanya pulang karena sudah larut.

“Namun saat ditegur pelaku malah membalas dengan mengeluarkan kata-kata kotor. Karena tak terima korban lalu balik mengejar pelaku,” kata sumber tersebut kepada wartawan di kantor Polres Pulau Ambon, Jumat (30/1/2015).

Menurut sumber itu, saat dikejar, pelaku lalu bersembunyi di samping sebuah bengkel tak jauh dari markas brimob. Korban yang mengira pelaku sudah melarikan diri itu lantas balik ke rekannya, namun saat berbalik, tiba-tiba pelaku dari arah belakang menyerangnya dan memukuli korban dengan batu dibagian kepala.

“Korban mengira pelaku sudah kabur karena itu dia balik, namun saat itu pelaku langsung memukulnya dari arah belakang,” ujarnya.

Akibat insiden itu, korban langsung terkapar dengan luka dibagian kepala, korban juga pingsan seketika setelah mendapat hantaman batu tepat di bagian belakang kepalanya.

"Kepala korban robek dan mengeluarkan banyak darah dia pun langsung pingsan, sedangkan pelaku langsung melarikan diri,” ujarnya.

Hingga kini, korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit bhayangkara Ambon akibat luka yang dideritanya. Terkait masalah itu, Kepala Satuan Reskrim Polres Pulau Ambon, AKP Tehodorus Priyo Santoso enggan berkomentar.

“Laporannya belum masuk ke saya, ini saya masih berada di Saparua. Tunggu saja,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com