"Ya kondisinya retak. Di samping pintu masuk sekolah," ujar Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Yogyakarta, Sofwan, Rabu (28/1/2015).
Sofwan mengungkapkan, bangunan SMP Negeri 3 sudah berdiri sejak tahun 1947. Saat ini, sekolah itu disebutkan sudah memiliki status dan surat resmi sebagai bangunan cagar budaya.
"Ini bangunan cagar budaya, suratnya sudah ada," tandasnya.
Menurut dia, sebelum pembangunan dimulai, pihak sekolah tidak pernah mendapatkan pemberitahuan ataupun sosialisasi dari pihak hotel. Kepala sekolah hanya sempat mendapat informasi dari warga yang mengatakan akan ada pembangunan hotel tepat di samping sekolahan.
Kepala sekolah waktu itu, lanjutnya, sudah menyatakan tidak setuju jika ada hotel dibangun disamping sekolah SMP N 3 Yogyakarta.
"Pak RW pernah menemui saya, memberitahu soal pembangunan. Namun dari pihak hotel belum pernah meminta izin," ucapnya.
Melihat tembok pagar nyaris ambruk akibat pengerukan menggunakan alat berat, pihak sekolah langsung melayangkan surat ke pemerintah kota Yogyakarta. Mereka khawatir tembok setinggi 2 meter yang retak dan fondasinya telah longsor membahayakan keselamatan siswa.
"19 Januari 2015 kita melayangkan surat kepada walikota Yogyakarta. Sebab, kondisinya sangat membahayakan jika ambruk, kita tidak ingin nanti ada anak-anak terluka," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.