Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagar Sekolah Ambruk, SDN Leyangan Banjir Lumpur

Kompas.com - 13/01/2015, 11:29 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Ratusan siswa SD Negeri Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Selasa (13/1/2015), tidak bisa belajar karena seluruh ruangan sekolah dipenuhi lumpur, akibat banjir yang terjadi pada Senin malam.

Para guru, siswa dibantu masyarakat bahu membahu membersihkan lantai dari lumpur yang mengotori seluruh ruangan. Hujan deras sepanjang Senin kemarin membuat pagar sekolah setinggi 1.5 meter ambruk, karena tidak mampu menahan derasnya air dari bukit Leyangan.

Bagian pagar yang ambruk mencapai 15 meter. Hasilnya, air bercampur lumpur melesak masuk ke seluruh ruangan kelas, ruangan guru, ruang kepala sekolah dan perpustakaan. Beberapa tiang teras sekolah juga nyaris ambruk, sehingga akan membahayakan jika tidak segera diperbaiki.

"Hanya mushala yang selamat karena posisinya di atas. Kami harus membersihkan lumpur supaya KBM (kegiatan belakar mengajar) normal kembali," ujar Arfi (26), guru kelas IV SDN Leyangan.

Pada saat pagar sekolah ambruk dan banjir menggenangi sekolah, dia hanya bisa mengamankan sejumlah komputer. Sedangkan buku-buku di seluruh ruangan, serta alat peraga edukasi semua mata pelajaran mengalami kerusakan.

"Begitu pagar ambruk, air masuk semua. Setelah dilapori saya ke sekolah untuk melihat kondisinya. Saat itu hanya komputer yang saya naikkan kemeja dan listrik kita padamkan," imbuh Arfi.

Tidak hanya lantai yang berlumpur, semua buku pelajaran juga basah dan rusak. Dia khawatir kejadian akan berulang lantaran cuaca tak kunjung membaik. "Kami masih takut ada banjir lagi, karena letaknya sekolah ini kan rendah. Bagaimana nanti kalau hujan lagi," ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Leyangan, Kholis (54), mengaku sudah melaporkan peristiwa banjir ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang. Tidak menutup kemungkinan, kegiatan belajar siswa akan direlokasi ke tempat yang lebih aman, sampai cuaca kembali membaik dan perbaikan kerusakan sekolah selesai.

"Kita menunggu koordinasi dengan dinas dan kepala desa. Mungkin saja dipindah (sementara), soalnya murid-murid bertanya, kalau hujan lagi bagaimana?," kata Kholis.

Sebelumnya juga dikabarkan, sedikitnya 100 kepala keluarga atau 300 jiwa warga di Perumahan Graha Cemara Sewu, Kelurahan Kalirejo dan Perumahan Cemara Permai, Kuncen, Kelurahan Susukan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang bersiap-siap mengungsi menyusul banjir yang melanda kawasan Jalan Jatirejo Raya, Senin (12/1/2015) malam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com