Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Motif Bunuh Diri Siswi SMP yang Loncat ke Sungai yang Dihuni Buaya

Kompas.com - 13/01/2015, 09:24 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com — Meliana, siswi SMPN 1 Lumbis Ogong, Nunukan, berusia 14 tahun, yang nekat mengakhiri hidup dengan melompat dari jembatan desa ke Sungai Sebuku, yang dikenal ditinggali buaya, hingga kini belum ditemukan.

"Saat kejadian, sebenarnya ada kapal sembako yang lewat di situ. Salah satu ABK yang melihat ada sosok mengapung berusaha menolong dangan melemparkan pelampung. Namun, Meliana tidak mau meraih pelampung tersebut. Padahal, ABK dua kali melemparkan pelampung kepada Meliana. Setelah itu, si ABK ini tidak melihat lagi Meliana," ujar Kepala Basarnas Nunukan Octavianto, Selasa (13/1/2015).

Sungai Sebuku, tempat Meliana menceburkan diri, dipastikan dihuni oleh buaya karena di aliran Sungai Sebuku tersebut beberapa kali terjadi kasus buaya menerkam manusia. Kejadian terakhir adalah pada bulan Desember 2014 kemarin.

Maulana, siswa SMKN 1 Tulin Onsoi, disambar buaya saat membersihkan diri seusai mencari rumput. Hingga kini, tubuh Maulana tidak ditemukan. "Lokasinya tidak terlalu jauh dengan lokasi kejadian Maulana diterkam buaya bulan Desember kemarin," Imbuh Octavianto.

Kini, memasuki hari ketiga upaya pencarian Meliana, tim Basarnas Nunukan belum bisa memastikan nasib gadis itu. Derasnya arus di hulu membuat tim Basarnas kesulitan melakukan pencarian.

"Luas pencarian sekitar 5 hingga 7 kilometer ke arah hilir. Kita menyisir di pinggir sungai di mana kita perkirakan korban akan timbul mengingat arusnya kencang dua hingga tiga knot. Saat ini, sungai lagi banjir karena di hulu diperkirakan hujan deras," ujar Octavianto.

Tak diantar ke acara Maulid

Sementara itu, motif bunuh diri Meliana ternyata hanya karena alasan sederhana. Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, awalnya dia meminta diantar ayahnya, Rasing, ke acara Maulid Nabi di sekolahnya, Minggu (11/1/2015). Namun, karena tak ada motor, sang ayah menolak permintaan anaknya itu.

Rasing kemudian meninggalkan Meliana karena hendak melakukan shalat maghrib di masjid terdekat. Seusai menunaikan shalat maghrib, Rasing tidak melihat putrinya tersebut di rumah. Rasing mengira Meliana telah berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki seperti biasanya.

Namun, beberapa saat kemudian, Rasing menerima laporan anaknya bunuh diri dengan cara melompat dari jembatan desa ke Sungai Sebuku. (Baca: Terjun ke Sungai yang Diketahui Ada Buayanya, Gadis 14 Tahun Belum Ditemukan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com