Ketua Forum Silahturahmi Mitra Cipaganti Bandung, Syariefudin, mengatakan, aksi unjuk rasa dengan cara menduduki pusat bisnis Cipaganti Pasteur Point ini merupakan peringatan keras kepada manajemen Cipaganti yang hingga hari ini sama sekali belum mengembalikan uang investasi milik 8.700 orang Mitra Koperasi Cipaganti.
"Ini warning dari kita. Tujuannya jelas, kita blokir (Cipaganti Pasteur Point) agar manajemen Cipaganti tahu. Mereka terbilang untung karena tidak dipailitkan," kata Syariefudin saat ditemui di sela-sela aksi, Sabtu (10/1/2014).
Syariefudin menambahkan, para mitra akan menduduki Cipaganti Pasteur Point sampai malam nanti. Selain lokasi tersebut, para mitra juga berencana menduduki beberapa lokasi bisnis Cipaganti lainnya.
"Rencananya ada 6 titik yang akan kita duduki, tapi kita lihat situasi," tuturnya.
Aksi boikot lokasi bisnis Cipaganti tersebut diakui oleh Syariefudin merupakan puncak kekesalan kepada Andianto Setiabudi dan manajemen Cipaganti. Pasalnya, Andianto dinilai telah mengingkari janjinya yang akan mencicil 20 persen uang investasi para mitra Koperasi Cipaganti.
"Kerugian seluruh mitra mencapai Rp. 3,2 triliun. Janjinya akan ada pengembalian pokok sebesar 20 persen. Tapi sampai sekarang sejak 7 bulan lalu tidak pernah ada," bebernya.
Aksi unjuk rasa terus berlangsung. Satu persatu para mitra Koperasi Cipaganti berorasi di lokasi tersebut dengan disaksikan oleh para karyawan dan konsumen jasa angkutan Cipaganti.
Belum ada tanggapan atau komentar dari manajemen Cipaganti terkait aksi unjuk rasa ini.