Berebut Tiket Pesawat, Warga Krayan Harus Bermalam di Depan Loket

"Ini sudah habis waktu dan lain lain. Dana perjalanan dinas juga sudah habis. Saya kan gak punya saudara di sini, terpaksa menginap di hotel," ujar Nova, siang ini.

Banyaknya kegiatan menjelang akhir tahun membuat penumpang ke Kecamatan Krayan melonjak tajam.

Salah satu warga Berian Baru yang baru saja mengikuti tes CPNS di Nunukan, Meidi, bahkan mengaku sampai menginap di Bandara Nunukan agar paginya, saat loket Susi Air dibuka, dia bisa berada di urutan satu sampai delapan.

"Seminggu yang lalu saya datang ke bandara jam 10.00 malam. Tapi di sini sudah ada yang datang pukul 8.00. Karena yang bisa terbang hanya nomor satu sampai delapan. Terpaksa besok harus nginep lebih sore lagi. Tapi sekarang enggak boleh nginep sama Dishub," ujar Meidi.

Pengelolaan pemesanan tiket juga dikeluhkan Nova. Menurut dia, hal itu terjadi sejak dikelola oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan.  "Kalau dulu waktu dikelola agen booking tiket bisa menunggu. Kalau sekarang harus sampai menginap agar bisa menjadi nomor satu sampai delapan saat loket tiket dibuka," kata Nova.

Penerbangan perintis ke Krayan hanya menyediakan delapan kursi bagi warga. Pesawat itu sebenarnya memiliki 12 seat. Namun sisanya digunakan untuk tenaga medis atau pejabat pemerintah daerah. "Mengingat akhir tahun banyak kegiatan," ujar Nova lagi.