Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Longsor Itu, Ada Suara Gemuruh seperti Geluduk

Kompas.com - 14/12/2014, 08:23 WIB
BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Sore itu Kamis (11/12/2014), merupakan hari yang tidak bisa dia lupakan bagi  Wawan (42), warga RT 04 / RW 1 Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Saat itu, ia sedang berada di luar rumah untuk membeli makanan di warung sekitar pukul 17.30. Saat itu, memang cuaca diguyur hujan deras sejak Rabu (10/12/2014) lalu.

"Sebelum longsor itu terjadi, saya habis dari warung untuk beli mi instan. Tapi pas dalam perjalanan pulang, saya dengar suara gemuruh seperti suara geluduk yang besar. Tidak sampai lima detik suara gemuruh itu, tiba-tiba saya lihat ujung tebing atas tanahnya longsor,"ujar Wawan.

Wawan pun langsung lari ke rumah untuk memberitahu empat keluarganya yang berada di rumah. Dia dan keluarganya pun berlari mencari tempat yang aman.

Rumah Wawan memang berada di dataran yang agak tinggi dari lokasi longsor, sehingga ketika longsoran dari tebing tersebut runtuh, dia dapat melihat dengan jelas runtuhnya tanah tersebut meluluhlantahkan permukiman yang berada di bawahnya.

"Tidak sampai lima menit longsoran tanah itu meluluhlantahkan seluruh rumah warga," kata dia.

Melihat secara langsung longsoran tanah yang menimbun puluhan rumah milik warga dusunya, lanjut dia, membuatnya lemes dan tidak bisa berkata apa-apa.

"Setelah berada ditempat yang aman, dari kejauhan saya melihat longsoran tanah sudah menimbun seluruh rumah warga yang berada di Dusun Jemblung bawah,"papar dia.

Longsoran yang menimbun puluhan rumah milik warga, kata dia, akibat longsoran tanah dari tebing itu berbelok arah kearah pemukiman.

"Tebing memang tepat berada disamping kanan rumah warga di dusun ini, namun jatuhnya berbelaok dan jatuh persis diareal pemukiman warga. Apalagi, dusun ini letaknya diantara dua tebing. Sehingga, longsoran tanah yang terjadi  menimbun seluruh pemukiman," tutur Wawan.

Setelah kejadian itu, suasana sekitar dusun langsung hening. Suara meminta tolong terus terdengar sedangkan hujan tiba-tiba turun usai longsor terjadi. sementara akibat longsoran tersebut, akses listrik langsung terputus sehingga suasa sekitar dusun gelap gulita.

Mendengar teriakan minta tolong, wawan lalu bergegas mencari bantuan. Dia juga sempat membantu beberapa orang yang masih bisa dievakuasi dari jarak dekat.

Wawan menceritakan, saat longsor terjadi ada empat temannya tengah memancing di sungai. Namun, seketika setelah longsor itu terjadi, tubuh keempat rekannya disapu longsoran tanah dan hingga kini belum ditemukan.

"Saat ini saya masih belum tahu bagaimana keadaan empat teman saya yang saat kejadian sedang mancing di sungai. Kemungkinan mereka terbawa longsoran tanah itu, sebab sungai itu kondisinya saat ini masih tertutup longsoran tanah," papar dia. (Fajar Eko Nugroho)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com