Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri yang Tiap Beraksi Cuma Bawa Kabur Daging Sapi Ditangkap

Kompas.com - 01/12/2014, 12:47 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), membekuk Anselmus Tahoni yang diduga sebagai spesialis pencuri daging sapi di wilayah tersebut.

Kepala Polsek Biboki Anleu, Iptu Yos Baun, Senin (1/12/2014), mengatakan penangkapan terhadap pelaku tersebut, tengah malam tadi sekitar pukul 23.00 Wita.

“Kita bekuk pelaku, setelah mendapat laporan dari warga. Pelaku ini mencuri sapi milik Alexander Ikun Usboko di kebun milik korban, kemudian langsung disembelih dan dagingnya diambil, sementara itu usus, tulang dan kepala sapi, disimpan tak jauh dari kebun tempat sapi ini berada,” kata Yos.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu, lanjut Yos, saat ini pelaku diamankan di dalam tahanan markas Polsek Biboki Anleu.

Sementara itu, Yoachim Ulu Besin, tokoh masyarakat Ponu, yang ikut bersama polisi membekuk pelaku, mengatakan dalam satu bulan terakhir ini, khusus untuk wilayahnya sudah 14 ekor sapi milik warga yang hilang mendadak dan diduga kuat pelakunya adalah Anselmus Tahoni.

“Setelah banyak sapi warga yang hilang dalam satu bulan terakhir ini, maka warga pun sepakat untuk melakukan penjebakan terhadap pelaku. Memang selama ini warga sudah curiga dengan pelaku karena sering membawa daging sapi dan menjualnya di Atambua Kabupaten Belu. Baru tadi malam warga menangkap basah pelaku setelah gerak geriknya dipantau sejak kemarin sore,” kata Ulu Besin.

Ulu Besin mengatakan Anselmus merupakan spesialis pencuri daging sapi karena saat mencuri, semua daging sapi dibawa pergi, sementara usus, tulang, ekor dan kepala sapi dibiarkan tergeletak di lokasi sapi diikat.

“Kita berharap polisi segera memproses pelaku karena perbuatan dia selama ini telah merugikan dan meresahkan warga di sini,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com