Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PAN-RB Bantah Moratorium CPNS adalah Kebijakan Politis

Kompas.com - 19/11/2014, 11:59 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis


JEMBER, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Yuddy Chrisnandi, menegaskan bahwa kebijakan moratorium atau penghentian sementara rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) akan segera diterapkan.

“Prinsipnya tetap akan dilakukan moratorium, kecuali untuk guru dan tenaga kesehatan, seperti dokter, bidan dan perawat,” kata Yuddy seusai mengunjungi Rumah Sakit Paru di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (18/11/2014) malam.

Meskipun ada pengecualian, lanjutnya, proses seleksinya akan lebih selektif, ketat dan tidak asal-asalan.

“Jangan sampai proses penyelenggaraannya asal-asalan sehingga hasilnya tidak berkualitas, tidak punya kemampuan. Lalu buat apa kita menggaji dia bahkan hingga pensiun, sementara rakyat tidak mendapatkan produktifitasnya,” tegas Yuddy.

Yuddy menepis anggapan bahwa kebijakan moratorium merupakan kebijakan politis. Kebijakan itu merupakan bagian dari strategi pengaturan manajemen kepegawaian.

“Moratorium itu digunakan untuk mengevaluasi penempatan aparatur sipil negara. Untuk melihat mana yang kurang, lalu mana yang lebih pegawainya. Kemudian, mana yang belum efektif, mana kapasitas pegawainya yang harus ditingkatkan," ungkap dia.

Yuddy mencontohkan Kementerian Koordinator Kemaritiman yang sama sekali tidak memiliki pegawai. Sementara, di Kantor Wakil Presiden ada 400 orang pegawai.

“Kata Pak Wapres, kebanyakan nih saya, saya cuma butuh 40-50 orang. Jadi ada kelebihan 300 lebih pegawai, lalu kita tempatkan di kantor lain. Intinya kita berdayakan seluruh sumber daya yang ada,” ungkap Yudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com