Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Berlumpur di Balikpapan Berhenti Menyembur

Kompas.com - 16/11/2014, 20:50 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis


BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Semburan gas bercampur lumpur dari sebuah lubang pengeboran air di samping masjid Al Ikhlas di RT 30 Manggar Baru Balikpapan Kalimantan Timur akhirnya berhenti begitu saja pada Mingu (16 November 2014) pukul 14.00. Pemerintah Kota Balikpapan dan TNI menutup lubang dengan menggandeng para pekerja rig dari Pertamina EP Sanga-Sanga.

"Kami akan memasukan semen yang biasa digunakan drilling (rig) lewat pipa dan selang ukuran 278. Bila lancar, delapan jam selesai," kata Pengawas Lapangan Rig Pertamina Sanga-Sanga Tursana Fathur Ridwan.

"Semennya kami datangkan dari Sanga-Sanga. Jadi memerlukan waktu agak lama lagi," ujar dia.

Tursana membawa lebih dari 20 pekerja dengan keahlian khusus melayani rig atau pengeboran. Tursana mengakui, kehadiran pekerja ahli ini lantaran pengerjaan penutupan lubang memerlukan perhatian khusus. Pasalnya, ukuran lubang lebih besar ketimbang lubang driling migas.

"Kalau drilling biasanya 12 inci saja. Lubang kali ini, mungkin lebih besar. Karena sandal saja masuk ke dalam," katanya.

Musim kemarau

Warga Balikpapan tengah menghadapi kemarau panjang. Pasokan air bersih pada warga berkurang selama musim ini. Warga Manggar kebanyakan memanfaatkan sumur air resapan untuk memenuhi hajat hidupnya.

"Ketika kemarau panjang, maka sumur-sumur resapan seperti milik kami pun kering," kata Wiji yang rumahnya tak jauh dari masjid Al Ikhlas.

Tak heran banyak orang kini melakukan pengeboran untuk mendapatkan air tanah. Termasuk upaya warga mencari air dengan cara mengebor tanah di samping masjid pada Sabtu (15 November 2014) kemarin. Pada pukul 17.00, galian justru menyemburkan gas bercampur lumpur.

"Awalnya dentuman keras. Kita cepat-cepat datang. Lihat semburan gas dan lumpur setinggi kubah masjid ini. Kita bantu selamatkan barang. Semua panik, berlarian, teriak lumpur Lapindo," kata Wiji.

Lokasi semburan gas berlumpur ini berada di belakang komplek Dodikjur TNI dan Batalyon 600 Raiders. Tak heran, dalam tempo singkat lebih dari 350 serdadu berdatangan ke lokasi kejadian, membantu evakuasi warga hingga membendung dan mengalirkan aliran lumpur ke Sungai Manggar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com