Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembak Warga Bandung di Rote adalah Kepala Dusun Setempat

Kompas.com - 12/11/2014, 18:25 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


BAA, KOMPAS.com
- Satu dari tiga pelaku penembakan terhadap Samuel Tumonggor, warga Bandung, Jawa Barat di Kampung Oemaulain, Desa Tuanatuk, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), diketahui sebagai Kepala Dusun Oemaulain.

“Dari tiga tersangka (pelaku) yang sudah berhasil kita identifikasi yakni Kepala Dusun Oemaluan. Hingga kini mereka belum berhasil kita amankan sehingga kita masih terus berupaya memburu para pelaku,” kata Kepala Polres Rote Ndao, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hidayat, Rabu (12/11/2014).

Menurut Hidayat, berdasarkan keterangan korban dan sejumlah saksi mata yang melihat kejadian itu, salah seorang pelakunya adalah kepala dusun. Namun Hidayat enggan menyebut nama sang atau inisial kepala dusun tersebut.

Para pelaku, lanjutnya, sudah merencanakan aksi tersebut karena selain membawa senapan angin yang dipakai untuk menembak korban, pelaku juga membawa senjata tajam jenis parang.

“Ini aksinya direncanakan sehingga pasal yang akan kita terapkan yakni 15 tahun penjara,” kata Hidayat.

Sebelumnya diberitakan, Samuel Tumanggor (39) asal Kota Bandung, Jawa Barat, ditembak oleh tiga orang yang diduga kuat adalah warga Kampung Oemaulain, Desa Tuanatuk, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, NTT.

Samuel ditembak saat sedang asyik memotret pemandangan di kampung tersebut. Dia ditembak di bagian dada sebelah kiri dengan menggunakan senapan angin 4,5 milimeter.

Samuel dilarikan ke Rumah Sakit Umum Baa, Rote Ndao, untuk diberi perawatan medis. Namun karena keterbatasan peralatan, Samuel akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit WZ Johannes Kupang menggunakan kapal cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com