Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semburan Panas di Sleman Bukan Fenomena Alam, Mengapa?

Kompas.com - 03/11/2014, 13:37 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Semburan panas yang keluar dari dalam tanah di Kranggan Baru, Jogotirto, Berbah, Sleman, bukanlah fenomena alam. Sebab, keluarnya semburan panas berasal dari tanah yang sebelumnya digunakan untuk menimbun abu batu bara bekas pengolahan Pabrik Tebu Madukismo.

"Kemungkinan besar bukan fenomena alam, jika dilihat dari awal mulanya," ujar Juli Setiono Dwi Wasito, Kepala BPBD Sleman, saat ditemui di lokasi, Senin (3/11/2014).

Juli menjelaskan, memang awalnya lokasi semburan panas adalah tempat untuk menimbun sisa batu bara pengolahan tebu Pabrik Madukismo. Besar kemungkinan penyebabnya adalah tumpukan sisa batu bara yang dulu ditimbun.

"Kemungkinan memang dari sisa batu bara itu. Tapi, kita masih menunggu dari KLH dan Dinas SDAEM," ucap dia.

Sementara itu, Kepala BPBD DIY Gatot Saptadi menduga, munculnya semburan panas itu disebabkan reaksi kimia, mengingat dulu lokasi itu adalah tempat menumbun material sisa pembakaran batu bara.

"Perkiraan itu karena bekas material pembakaran dulu di timbun di situ. Saya minta masyarakat berhati-hati jika beraktivitas di sekitar lokasi," ujar dia.

Demi mendinginkan lokasi keluarnya semburan panas, BPBD Sleman menurunkan satu mobil pemadam kebakaran dan satu truk tangki air. Hingga siang ini, masyarakat tampak masih berdatangan ke lokasi untuk menyaksikan peristiwa yang baru pertama kali terjadi ini.

Namun, petugas dari BPBD Sleman, kepolisian, dan pemadam kebakaran sudah meninggalkan lokasi. 

Baca juga: Semburan Asap Panas Gegerkan Warga Sleman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com