Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dolly Tunggu Janji Pemkot Sebelum Penutupan (4)

Kompas.com - 29/10/2014, 15:36 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com
- Riwayat kawasan lokalisasi Dolly dan Jarak sudah tamat. Namun, para penyedia PSK masih menjalankan bisnisnya dengan menggunakan perangkat elektronik dan teknologi informasi untuk menjual jasa PSK. Istilahnya "E-Dolly" (Baca selengkapnya: Gang Dolly Ditutup, Kini Muncul "E-Dolly" (1).

Empat bulan pascapenutupan, situasi di Gang Dolly berubah drastis. Berdasarkan pantauan, suasana gang yang sempat kesohor karena aktivitas transaksi di sini relatif sepi ketimbang sebelumnya (baca juga: Beginilah Wajah Gang Dolly Kini...(3).


Sepinya Gang Dolly berdampak pada urusan dapur beberapa warga. Menurut Ridwan, Ketua RT05/RWXII di kawasan Dolly, beberapa warga sekitar yang dulu memiliki kios di sepanjang Gang Dolly, masih banyak yang menganggur. Sebagian lagi bekerja serabutan.

“Ada memilih berjualan es tebu. Modalnya ya cari sana sini. Tidak ada bantuan dari pemkot. Itu yang saya sayangkan. Mengapa warga tidak diperhatikan. Seharusnya, pemkot mau membantu warga yang menggantungkan hidup di Gang Dolly,” kata Ridwan.

Dia mengaku sudah mendatangi lurah dan camat, namun tidak ada tanggapan berarti. Menurut Ridwan, saat ramai-ramai penutupan Dolly, pemkot sudah melakukan survei untuk keperluan warga yang dampak langsung oleh penutupan.

“Tapi sampai sekarang tidak ada realisasi dari pemkot untuk membantu perekonomian warga Dolly pasca-penutupan,” katanya.

Meski sudah bersih, masih saja terselip transaksi seks di Dolly, terutama di malam hari.

Puluhan pria, yang kebanyakan mantan karyawan wisma, turun ke jalan menjajakan layanan pekerja seks komersial (PSK). Yang mereka tawarkan, ya para  perempuan eks penghuni Gang Dolly, yang nekat bertahan pasca-pemulangan. Mereka berpindah, hidup di kos-kosan di kawasan Putat.

Berbeda dengan dulu, yang mengandalkan pengunjung wisma,  sekarang mereka mengandalkan orderan dari para makelar yang mencari pelanggan di pinggir jalan Gang Dolly. Warga kata Ridwan, tidak begitu menghiraukan aktivitas tersebut.


BERSAMBUNG: Kisah PSK di "E-Dolly", Kapok Disiksa lalu Pilih Hotel Sendiri (5)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com