Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan SMK Ditipu Pejabat Dinas Pendidikan Gadungan, Deddy Mizwar Geram

Kompas.com - 15/10/2014, 19:48 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
 — Sebanyak 206 sekolah menengah kejuruan (SMK) otomotif se-Jawa Barat tertipu oleh pihak yang mengatasnamakan Dinas Pendidikan Pemprov Jabar. Pihak yang mengaku dari Disdik Pemprov Jabar ini diduga melakukan penipuan sehingga menyebabkan kerugian materiil bagi sekolah-sekolah tersebut.

Merespons hal itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengaku geram. Deddy menjelaskan bahwa para pelaku penipuan mengatakan bahwa ada dana hibah dari Pemprov untuk SMK-SMK yang ada di Jawa Barat untuk membeli mobil dengan merek "Proton" sebagai alat praktik di masing-masing sekolah.

"Ini ruwet nih permasalahannya ini, ini kriminal, masalah alat praktik SMK. Jadi, ini penipuan di bidang pendidikan. Ada satu pihak tertentu yang mengatasnamakan dari Dinas Pendidikan Pemprov Jabar. Katanya, ini adalah bantuan hibah dari Gubernur Jabar. Padahal, kan tidak ada hibah (dari Pemprov untuk pembelian mobil yang akan diberikan untuk 206 SMK otomotif di Jabar)," kata Deddy di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (15/10/2014).

Menurut Deddy, pihak sekolah percaya dengan para pelaku mengingat penampilan para pelaku tidak mencurigakan. Akhirnya, dilakukanlah MoU (kerja sama) dengan Proton. Proton diminta mendatangkan sebanyak 206 mobil untuk fasilitas praktik di 206 SMK di Jabar itu.

"Proton sudah siap mendatangkan mobilnya, mobilnya sudah diparkir, ada sebanyak 206 di Jakarta yang sudah siap dikirim," kata Deddy.

Lantas, ketika mobil itu akan didistribusikan, pihak Proton menanyakan kepada Pemprov Jabar terkait pembayarannya. Deddy mengaku kaget sebab Pemprov Jabar tidak pernah datang ke sekolah-sekolah dan membahas soal dana hibah berupa pembelian mobil. 

"Enggak ada, enggak ada hibah dari kita," ujar Deddy.

Dari sinilah, kata Deddy, kasus ini mulai terungkap.

"Awalnya kan dari Proton datang ke kami untuk audiensi mengenai masalah ini," kata Deddy.

Deddy mengaku belum tahu jumlah kerugian yang dialami masing-masing sekolah di Jawa Barat itu. 

"Kerugiannya belum tahu. Itu (kerugian) harus ditanyakan ke pihak sekolah, makanya kita akan panggil perwakilan-perwakilan sekolah itu supaya pihak sekolah bisa menjelaskan berapa kerugiannya," ujarnya.

"Ya, jangan-jangan pihak sekolah sudah keluarkan uang untuk segala macamnya (kepada para pelaku)," tambah Deddy.

Menurut Deddy, Pemprov Jabar akan mengusut tuntas kasus yang merusak nama baik Pemprov Jabar itu. Dia menambahkan, Pemprov akan melaporkan hal ini ke Polda Jabar setelah melakukan audiensi lagi dengan pihak sekolah dan pihak Proton.

"Kita akan bicara dulu dengan pihak sekolah, kita tanya, kerugian mereka itu berapa. Nah setelah itu, baru kita bisa lapor, soalnya ini sudah membawa nama Gubernur (Jabar) dan segala macamnya," ujarnya.

"Ini (pelaku) perlu ditindak nih, jangan sampai sekolah-sekolah lain juga kena," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com