Pernyataan itu disampaikannya kepada wartawan menanggapi kabar bahwa dia tidak lagi dicalonkan oleh PDI-P. "Ibu Mega masih sayang aku kok," kata Risma, Senin (8/9/2014), di ruang kerjanya seusai menemui Menteri Keuangan Chatib Basri.
Wali Kota perempuan pertama Surabaya itu pun membantah bahwa dia masih berharap dicalonkan oleh PDI-P dalam pemilihan wali kota tersebut. "Berdoa agar saya menjadi wali kota saja saya tidak berani karena jabatan itu adalah amanah Tuhan," tambah dia.
Bagi Risma, jabatan kepala daerah bukanlah jabatan yang mudah. Dia mengaku harus bisa merangkul semua golongan masyarakat Surabaya dan harus siaga kapan pun jika suatu saat masyarakat memerlukannya. "Menjadi kepala daerah adalah pengabdian yang berat, tetapi harus dijalani," ujar dia.
Kabar tidak dicalonkannya lagi Risma dalam Pilwakot Surabaya sebelumnya juga sudah dibantah oleh DPP PDI-P dan DPC PDI-P Surabaya. Pernyataan politisi PDI-P Jatim, Bambang Dwi Hartono, tersebut dianggap bukanlah pernyataan partai, melainkan pribadi.
Sementara itu, Ketua DPC PDI-P Surabaya Wisnu Sakti Buana menegaskan, perbedaan pandangan politik di internal partainya itu sudah biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.