Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma: Bu Mega Masih Sayang Aku Kok...

Kompas.com - 08/09/2014, 15:07 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak berkomentar banyak soal kabar PDI-P yang tidak lagi mengusungnya pada pemilihan wali kota tahun 2015 mendatang. Dia berkilah, selain hanya akan menimbulkan polemik di tingkat bawah, Risma juga percaya bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri masih sayang kepadanya.

Pernyataan itu disampaikannya kepada wartawan menanggapi kabar bahwa dia tidak lagi dicalonkan oleh PDI-P. "Ibu Mega masih sayang aku kok," kata Risma, Senin (8/9/2014), di ruang kerjanya seusai menemui Menteri Keuangan Chatib Basri.

Wali Kota perempuan pertama Surabaya itu pun membantah bahwa dia masih berharap dicalonkan oleh PDI-P dalam pemilihan wali kota tersebut. "Berdoa agar saya menjadi wali kota saja saya tidak berani karena jabatan itu adalah amanah Tuhan," tambah dia.

Bagi Risma, jabatan kepala daerah bukanlah jabatan yang mudah. Dia mengaku harus bisa merangkul semua golongan masyarakat Surabaya dan harus siaga kapan pun jika suatu saat masyarakat memerlukannya. "Menjadi kepala daerah adalah pengabdian yang berat, tetapi harus dijalani," ujar dia.

Kabar tidak dicalonkannya lagi Risma dalam Pilwakot Surabaya sebelumnya juga sudah dibantah oleh DPP PDI-P dan DPC PDI-P Surabaya. Pernyataan politisi PDI-P Jatim, Bambang Dwi Hartono, tersebut dianggap bukanlah pernyataan partai, melainkan pribadi.

Sementara itu, Ketua DPC PDI-P Surabaya Wisnu Sakti Buana menegaskan, perbedaan pandangan politik di internal partainya itu sudah biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com