"Sudah mengarah pada pelaku dan tersangkanya. Inisialnya Aiptu DJ dan Brigadir CP. Keduanya anggota Sat Intelkam Polrestabes Makassar. Keduanya juga telah mengakui ada di TKP saat kejadian dan melakukan penembakan. Tapi belum ditahu pasti siapa dari kedua ini yang tembakannya mengenai korban. Ada yang mengaku melepaskan tembakan sebanyak dua dan ada juga tiga kali," ungkap Fery dalam konferensi pers di Markas Polrestabes Makassar, Rabu (3/9/2014) petang.
Fery mengatakan, kedua anggotanya yang diduga pelaku penembakan itu belum dilakukan penahanan. Namun, senjata kedua anggotanya tersebut sudah disita dan dikirim ke Pusat Laboratorium (Puslabfor) untuk dilakukan uji balistik.
"Untuk menahan, penyelidikan dan penyidikan harus dilengkapi dengan alat bukti dan saksi-saksi. Jika sudah ada hasil keluar dari Puslabfor dan keterangan saksi cukup, kita akan tetapkan tersangka serta melakukan penahanan. Sampai saat ini, sudah tujuh orang saksi dari masyarakat dan anggota polisi sudah diperiksa. Tunggu saja perkembangannya ya," tegasnya.
Fery menjelaskan, kedua anggota Intelkam Polrestabes Makassar tersebut sementara melakukan pengejaran terhadap geng motor yang melakukan pengrusakan mobil dan toko di sejumlah tempat. Saat berada di sekitar TKP, ada perkelahian kelompok.
"Kita masih selidiki keterkaitan Subhan dan Moko dalam kelompok geng motor Sekicol itu maupun perang kelompok. Yang jelas, kita sudah amankan Fitri (15) warga Sukaria yang merupakan anggota Sekicol. Saya sudah janji, kasus ini akan diungkap hingga tuntas," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Subhan (21) dan Moko (22) warga Jl Sungai Saddang Baru Lr Mu'min 2 ini ditembak oleh kelompok bersenjata di Jl Pelita Raya yang berjarak sekitar 1 KM dari rumahnya, Kamis (28/8/2014).
Dari kelompok bersenjata itu, beberapa diantaranya mengendarai motor trail milik Polri dan beberapa motor pribadi jenis matic. Subhan tewas tertembak peluru yang menembus leher belakang hingga ke dagunya.
Peluru yang menembus Subhan itu pun mengenai punggung sebelah kanan Moko saat mengedarai motornya. Kedua korban ditembak dari belakang oleh kelompok bersenjata itu. Kedua korban sempat dilarikan ke RS Labuang Baji dan mendapat pertolongan tim medis. Namun, nyawa korban Subhan tidak berhasil diselamatkan.
Sementara itu, peluru yang bersarang di tubuh Moko tidak ditemukan meski telah di-scan. Karena peluru yang bersarang di tubuh Moko tidak ditemukan, pihak keluarga pun membawanya pulang ke rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.