Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Maluku Didesak Segera Tangkap Penganiaya Warga Negeri Lima

Kompas.com - 02/09/2014, 20:09 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI Meris Wiryadi, meminta Kapolda Maluku segera menindak tegas pelaku penganiayaan warga Desa Negeri Lima, Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah yang dilakukan oleh sejumlah warga desa Seith dua hari lalu.

“Saya sampaikan ke Pak Kapolda kemarin agar para pelakunya ditindak tegas,” kata Meris kepada sejumlah wartawan di Markas Kodam XVI Pattimura, Selasa (2/9/2014).

Menurut Meris, penganiayaan terhadap warga Negeri Lima yang diketahui bernama Sahril Soulissa itu dilakukan saat korban sedang dikawal tiga anggota TNI BKO dari Negeri Lima menuju Kota Ambon.

“Kalau masyarakat yang jelas-jelas sedang dikawal aparat TNI lalu diperlakukan seperti itu, perlakukan itu tidaklah etis. Artinya kalau warga sudah minta pengamanan dari aparat itu artinya dia ingin aman kalau ada perlakuan seperti itu ini bagaimana,” ungkap Meris.

Menurut dia, polisi harus dapat mengungkap kasus tersebut agar ada kepastian hukum. Selain itu, lanjutnya, aparat TNI yang mengawal korban penganiayan juga akan memberikan keterangan jika diperlukan polisi.

”Tentara tidak mungkin menangkap. Jadi Kapolda harus tegas untuk mengungkap itu semua kan tentara tidak mungkin menangkap mereka. Kalau diperlukan tiga anggota itu akan membantu memberikan keterangan karena mereka tahu semua pelakunya,” ujarnya.

Dia pun mengimbau warga agar tidak saling mencurigai satu dengan lainnya dan dapat menjaga perdamaian diantara kedua warga desa.

”Jadi jangan sampai ada dusta di antara masyarakat dan jangan main hakim sendiri,” ujarnya.

Secara terpisah, Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Bintang Juliana, menegaskan bahwa terkait insiden itu, pihaknya telah melayangkan surat pemanggilan kepada perangkat desa Seith.

”Hari ini suratnya sudah dilayangkan tujuannya untuk mengungkap secara jelas kasus ini. Dan kita juga akan menyurat ke Panglima agar dapat memeriksa tiga anggota TNI BKO yang melakukan pengawalan terhadap korban,” ujar Bintang.

Penganiayaan terhadap Sahril Soulissa sekaligus perusakan mobil yang dikendarainya di Desa Seith sempat memicu terjadinya ketagangan antarkedua warga desa. Warga kedua desa ini sebelumnya terlibat bentrok akhir Juli lalu. Akibat bentrok tersebut, lima orang tewas dan puluhan rumah terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com