Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahuan Mengidap HIV/AIDS, 80 PSK Dikembalikan ke Rumahnya

Kompas.com - 25/08/2014, 12:46 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL, KOMPAS.com - Hingga Agustus 2014, sudah ada 15 penderita AIDS di Kabupaten Kendal Jawa Tengah meninggal dunia. Mereka kebanyakan perempuan. Hal itu dikatakan oleh kepala Bidang Pelayanan, Pemeriksaan dan Pengobatan Dinas Kesehatan Kendal (DKK), Siswanto, Senin (25/8/2014).

Siswanto menambahkan, tiap tahun penderita HIV/AIDS di Kabupaten Kendal terus meningkat. Untuk tahun 2014 ini, sudah ada tambahan 55 penderita dan 15 diantaranya meninggal dunia.

“Kalau total penderita HIV/AIDS di Kabupaten Kendal, menurut data ada 396 penderita. 258 orang terkena HIV dan 138 mengidap AIDS,” katanya.

Siswanto menjelaskan, penyebab HIV/ AIDS adalah sex bebas dan narkoba suntik. Untuk itu pihaknya terus melakukan pantauan di tempat-tempat lokalisasi yang ada di Kabupaten Kendal, di antaranya adalah Gambirlangu (GBL) Kaliwungu Kendal dan Alas Karet (Alaska) Sukorejo Kendal.

“Selama ini, kami telah memulangkan 80 Pekerja Seks Komersial (PSK) ke daerahnya karena menderita HIV/AIDS). Ini setelah dilakukan pendekatan dan pengertian kepada PSK tersebut,” ujarnya.

Menurut dia, memulangkan PSK ke daerah asal memakan waktu yang cukup lama. Selain memberi pengertian kepada PSK tersebut, juga menyerahkan si penderita kepada Puskesmas setempat. Ini dilakukan supaya kesehatan penderita terpantau.

“Kami selalu menekankan kepada para PSK, supaya mau melakukan tes kesehatan dan VCT, setiap bulannya. Sehingga kesehatannya bisa terpantau,” ujarnya.

Sementara itu, aktivis Aids dari LSM Graha Mitra, Yoyok, mengatakan keluar masuknya PSK ke lokalisasi dan malasnya mereka melakukan tes kesehatan dan VCT, membuat penyakit HIV/AIDS terus meningkat. Pihaknya bersama teman-teman dan pengurus Lokalisasi GBL dan Alaska, sudah sering meminta kepada para PSK, agar rutin memeriksakan diri dan tes VCT.

“Tes kesehatan dilakukan oleh dinas Kesehatan setiap bulan sekali dan VCT setiap tiga bulan sekali,” tambah Yoyok.

Yoyok menjelaskan, banyak tamu lokalisasi GBL dan Alaska yang tidak mau menggunakan kondom saat melakukan hubungan intim. Padahal mereka sudah diminta oleh para PSK. Sehingga rentan terkena penyakit.

“Keterangan dari PSK, pelanggannya tidak mau menggunakan kondom, ketika ia minta. Alasannya, mengurangi kenikmatan,” kata Yoyok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com