Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Hotel Melati di Magelang Keluhkan Razia Pekat

Kompas.com - 16/08/2014, 16:18 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — Para pengusaha hotel kelas melati di Kota Magelang mengeluhkan razia-razia yang dilakukan pemerintah kota setempat belakangan ini. Razia terhadap penyakit masyarakat (pekat) itu secara tidak langsung berdampak pada menurunnya tingkat hunian (okupansi) hotel.

Bahkan, menurut Edi Hamdani, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Magelang, jika razia dilakukan secara terus-menerus, maka bukan tidak mungkin penginapan kelas melati ini akan gulung tikar.

”Kalau hotel melati terus dirazia, tentu saja kenyamanan tamu akan terganggu. Mereka yang datang dan kemudian terkena razia, tentunya kapok datang lagi ke hotel-hotel di Magelang,” ungkap Edi, Sabtu (16/8/2014).

Edi mengatakan, tidak semua tamu di hotel melati hendak melakukan prostitusi. Banyak dari tamu yang memang sengaja menginap untuk berlibur dengan keluarga atau sekadar mampir setelah perjalanan jauh.

Hotel kelas ini banyak diminati karena harga yang lebih murah dibanding hotel kelas atas. ”Saya yakin tidak ada satu pun hotel di dunia ini yang mensyaratkan pengunjung membawa surat nikah. Kalau KTP iya, kadang ada yang diperiksa. Akan tetapi, setelah masuk ke kamar, artinya privasi para tamu sudah dimiliki. Rasanya kok tidak etis, tiba-tiba diketok-ketok pintunya,” ungkapnya.

Edi berujar bahwa pihak manajemen hotel sudah memiliki langkah antisipasi untuk mengurangi segala tindakan asusila, antara lain dengan menerapkan beberapa aturan bagi tamu, seperti tamu wajib menyerahkan kartu pengenal (identitas) yang bisa dipertanggungjawabkan.

”Setiap manajemen hotel pasti punya karyawan yang tugasnya sebagai filter, memeriksa para tamunya. Percayakan saja pada pengelola hotel. Kalau itu razia miras, senjata tajam atau aksi teroris, kami siap melaporkannya,” tandasnya.

Dia berharap, dengan adanya program Pemkot Magelang "Ayo ke Magelang" tahun 2015, razia di hotel kelas melati hanya dilakukan insidental, terutama ketika mendekati hari besar keagamaan.

Sejak beberapa bulan terakhir, tim gabungan pemkot serta aparat TNI dan Polri memang sering mengamankan pasangan tidak resmi dari sejumlah hotel kelas melati di Kota Magelang. Menurut Kepala Satpol PP Kota Magelang Singgih Indri Pranggana, upaya razia itu semata diberlakukan demi menjaga kondusivitas Kota Magelang sesuai instrumen peraturan daerah. Terlebih lagi pada momen hari besar keagamaan, pihaknya acap kali menerima keluhan dari masyarakat soal bisnis prostitusi yang kian merebak.

”Kami tidak selalu merazia hotel melati. Hotel berbintang pun pernah, tetapi nihil, dan yang didapati itu sering kali dari hotel melati,” ujar Singgih.

Singgih juga mengaku, pihaknya selama ini intens melakukan koordinasi dengan PHRI ataupun pemilik hotel-hotel di Kota Jasa ini. Pihaknya berharap kepada para pengelola hotel untuk mengindahkan kultur dan norma masyarakat sekitar, tidak semata mementingkan bisnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com