Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Kendal Buka Tradisi Syawalan di Tengah Makam

Kompas.com - 02/08/2014, 19:11 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL, KOMPAS.com - Tradisi Syawalan di Kaliwungu Kendal Jawa Tengah, Sabtu (2/8) petang ini, dibuka oleh Bupati Kendal Widya Kandi Susanti, di makam Kiai Asyari yang ada di pemakaman Jabal. Pembukaan diawali dengan pembacaan tahlilan oleh ratusan orang yang memadati sekitar bangunan makam.

Pembacaan tahlil dipimpin oleh KH Solahudin, pengasuh Pondok Pesantren APIK Kaliwungu Kendal. Usai memimpin tahlil, Solahudin menjelaskan bahwa tradisi Syawalan sebenarnya adalah haul Kiai Asyari. Kiai Asyari adalah penyebar agama Islam di Kaliwungu Kendal, setelah Sunan Katong.

“Kiai Asyari yang juga dikenal sebagai kiai Guru, mulai menyebarkan agama Islam di Kaliwungu Kendal dan sekitarnya, sekitar tahun 1.700 M. Sementara Sunan Katong menyebarkan agama Islam pada tahun 1.400-an,” kata Solahudin.

Solahudin menambahkan, tradisi Syawalan juga dimerihakan oleh para pedagang mainan tradisional terbuat dari tanah. Para pedagang memadati alun-alun Kaliwungu yang berada di Jalan Pantura.

Bupati Kendal Widya Kandi Susanti usai membuka acara Syawalan mengatakan bahwa Syawalan di Kaliwungu adalah tradisi yang sudah berjalan berpuluh-puluh tahun lamanya. Pihaknya ingin Syawalan dijadikan wisata religi yang bisa mendatangkan pengunjung dari berbagai daerah.

“Jalan menuju makam sudah kami bangun bagus. Beberapa tempat yang mendukung wisata religi secara bertahap juga sudah mulai kami lakukan perbaikan,” ujar Widya.

Widya menjelaskan, selain Kiai Asyari, di sekitar pemakaman Jabal Kaliwungu ini, juga beberapa makam tokoh penyebar agama Islam di Kaliwungu dan sekitarnya. Di antaranya, makam Sunan Katong, Kiai Mojo, dan Kiai Musyafak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com