Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Teman Jual Teman", Modus "Trafficking" Anak di Gang Dolly

Kompas.com - 03/07/2014, 20:25 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Aksi perdagangan manusia (human trafficking) merupakan hal yang kerap ditemukan di areal pelacuran. Tak terkecuali dengan kompleks pelacuran di Gang Dolly, Surabaya.

Trafficking di Gang Dolly bahkan tidak hanya menimpa sejumlah pekerja seks komersial (PSK), namun anak-anak di sana pun sudah akrab dengan kebiasaan "jual menjual teman sendiri". Temuan ini dipaparkan lembaga Pusat Krisis Berbasis Masyarakat (PKBM) Cahaya Mentari, yang melakukan pendampingan kasus anak di lokalisasi prostitusi Dolly-Jarak selama tujuh tahun terakhir.

Menurut Ketua PKBM Cahaya Mentari, Mariani Zainal, selama ini terdeteksi lima kasus penjualan anak. "Saya yakin, ini fenomena gunung es, masih banyak kasus trafficking yang belum terungkap," ujar Mariani, Kamis (3/7/2014).

Modus trafficking yang sering terjadi di sekitar Dolly dan Jarak berdasarkan penuturan korban dan pelaku, kata dia, rata-rata menggunakan modus anak menjual anak. Mereka dengan leluasa memperdagangkan temannya sendiri karena unsur kedekatan.

Sasarannya yakni anak-anak yang berasal dari keluarga ekonomi lemah, keluarga tidak harmonis, atau yang orangtuanya meninggal sehingga tidak ada pengawasan. Mariani menuturkan, aksi trafficking juga terjadi pada seorang siswi SMK yang diketahui hamil di luar nikah.

Ternyata, saat diselidiki, siswi tersebut sengaja dicekoki miras oleh temannya sendiri. "Setelah mabuk, dia 'dihadiahkan' kepada temannya yang lain yang kebetulan sedang berulang tahun. Ini sangat miris sekali," kata Mariani.

Mariani mengakui problem yang dihadapi anak-anak di kawasan lokalisasi pelacuran sangat rumit. Setiap hari, mereka disuguhi pemandangan dan lingkungan yang tak patut. Hal itulah yang diyakini menjadi penyebab anak-anak dan remaja di sana melakukan perbuatan yang menyimpang.

"Lulus SD, gonta ganti pasangan, dan akrab dengan rokok dan minuman keras banyak dijumpai di Dolly," kata dia.

Saat ini, Mariani mengaku bersama Pemkot Surabaya lebih proaktif mencari kasus-kasus yang menimpa anak-anak akibat lingkungan prostitusi. Mereka akan dipulihkan kondisi psikologinya agar lupa dengan lingkungan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com