Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Perampokan, Pengusaha di Medan Persenjatai Diri

Kompas.com - 03/07/2014, 07:20 WIB

MEDAN, KOMPAS.com — Aksi perampokan bersenjata api yang marak di Kota Medan menebar teror bagi warga di ibu kota Sumut ini. Beberapa pengusaha yang memiliki kantong tebal kini mulai mempersenjatai diri dengan membeli senjata api.

Dari catatan Tribun, sejak Maret hingga 1 Juli saja, sudah enam kali terjadi perampokan bersenjata api di Medan. Celakanya, tak satu pun kasus yang bisa diungkap Polresta Medan. Ini belum termasuk kasus perampokan beberapa warga negara asing, seperti dari Tiongkok, Singapura, Rusia, dan Selandia Baru.   

Padahal sebelumnya, Kapolda Sumut sudah mengganti Kasat Reskrim Polresta dari Kompol Jean Calvin Simanjuntak ke Kompol Wahyu Istanto Bram.

Safwin, pengusaha udang di Sumut, waswas dengan kondisi keamanan Kota Medan. Bila situasi makin memburuk, dia akan mengikuti langkah rekan-rekannya untuk membeli peralatan pengamanan untuk melindungi diri serta keluarga.

"Kita lihat kondisinya. Kalau sudah keterlaluan, kemungkinan akan beli peralatan keselamatan," ujarnya dikutip Tribun, Rabu (2/7/2014) malam.

Ia mengungkapkan, beberapa rekannya sudah menggunakan air softgun untuk melindungi diri. "Saya tahu karena mereka terlihat sedang mengurus izin-izin penggunaan senjata api," katanya

Baginya, kondisi Medan yang sudah tidak aman membutuhkan tindakan tegas dari aparat kepolisian, apalagi belakangan ini tindak kejahatan semakin tinggi di Kota Medan.

"Aparat harus tegas, apalagi saat ini marak adanya geng motor yang sudah menjurus ke arah kriminal," kata Safwin.

Safwin meminta agar aparat kepolisian menambah jumlah anggota kepolisian untuk berpatroli secara rutin dan menambah personel kepolisian agar bisa mengayomi masyarakat.

Sebagai pengusaha, yang kerap berurusan dengan uang tunai, Safwin memilih memanfaatkan teknologi untuk melakukan transaksi perbankan. Selain aman, cara ini dianggap tidak membutuhkan waktu lama. "Saya gunakan internet banking," katanya.

Sekretaris Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Timbas Prasad Ginting, berharap agar aparat kepolisian tegas dan lebih meningkatkan keamanan Kota Medan. Ia menganggap peristiwa perampokan yang terjadi akibat minimnya jumlah aparat kepolisian. Selain itu, ia meminta agar masyarakat juga kembali menghidupkan gerakan sistem keamanan lingkungan.

"Masyarakat dan kepolisian harus bahu-membahu untuk meningkatkan keamanan," katanya.

Hingga kemarin, Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta Karokaro belum bersedia menjelaskan progres penanganan perampokan pengusaha Swalayan Terpimpin Delitua, Sarniyem Boru Purba (60), dan sopirnya, Misran Purba (55).

Justru Nico hanya memaparkan data mengenai sejumlah pengungkapan kasus 3C (curas, curat, dan curanmor) di Kota Medan.

Menurut Nico, pihaknya sejauh ini terus berupaya melakukan pengungkapan terhadap sejumlah kasus menonjol di Kota Medan.

"Perampokan terhadap orang asing, WN Singapura, China, Rusia, Selandia Baru, kami tetap bekerja dengan segala kemampuan," katanya, Rabu sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com