Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Kirab Budaya Dukung Jokowi-JK, Butet Ingin Kembalikan Posisi Kebudayaan

Kompas.com - 24/06/2014, 06:45 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seniman yang terkenal dengan monolognya, Butet Kartaredjasa, berpendapat kekuatan kebudayaan yang telah terbukti ampuh meredam ketegangan dan menjadi solusi setiap konflik, selama ini oleh pemerintah hanya dijadikan "ban serep" (ban cadangan).

Saat ini, justru banyak beredar sebaran-sebaran fitnah dan provokasi-provokasi agama demi perebutan kekuasaan. Gulirannya bak bola panas, yang mengelinding ke segala arah membelenggu serta memprovokasi masyarakat masuk dalam situasi tegang.

"Kampanye hitam dan fitnah-fitnah telah merusak demokrasi dan mencederai semangat persaudaraan," kecam Butet dalam jumpa pers di Kedai Kebun Forum, Senin (23/06/2014) siang. Padahal, ujar dia, seharusnya pesta demokrasi menjadi proses pembelajaran dan pendewasaan masyarakat dalam berdemokrasi.

Namun, kata Butet, proses pembelajaran itu berantakan sudah. "Tiba-tiba dalam waktu singkat Indonesia menjadi lautan fitnah dan akal sehat seperti mendadak hilang dari kehidupan masyarakat," ujar dia prihatin.

Situasi saat ini, kata Butet, adalah ironi bagi kebudayaan dan menegaskan posisi kebudayaan hanya menjadi ban serep bagi pemerintah. Seharusnya, ujar dia, kerukunan, harmoni, dan kerukunan dapat diciptakan lewat kebudayaan.

Beragam kasus sudah membuktikan keampuhan kebudayaan, sebut Butet, seperti kasus di Mesuji, Maluku, dan Kalimantan. "Pemerintah baru teriak-teriak tentang kekuatan kebudayaan ketika telah terjadi konflik horisontal," kecam dia.

Karenanya, lanjut Butet, kirab budaya sekaligus deklarasi dukungan untuk pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, Selasa (24/6/2014), diharapkan dapat membumikan kembali kekuatan kebudayaan untuk menciptakan kerukunan dan harmoni kehidupan di Yogyakarta.

"Gerakan budaya juga menjaga akal sehat guna menentukan pilihan yang sehat," imbuh Butet. Dia mengatakan dukungan bagi Jokowi-JK menurutnya merupakan bagian dari kesadaran menggunakan akal sehat itu.

Butet berpendapat pilihan dukungannya ini bukan mengatasnamakan bendera politik. "Bukan demi partai tapi perjuangan demi kemungkinan terselamatkannya Indonesia dari keserakahan-keserakahan orang-orang bermasalah. Ini omongan kebudayaan bukan politik," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com