Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tanda-tanda Kekerasan pada Korban Tewas di Kompleks TNI AD Bandung

Kompas.com - 22/06/2014, 17:55 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Polisi menemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah kakak beradik yang tewas di rumahnya, Kompleks TNI AD, Jalan Gudang Utara, Bandung, Jawa Barat, Minggu (22/6/2014) pagi. Korban tewas bernama Raden Maheza Praja Pratama (17) dan Aura (13). Selain itu, pembantu mereka, Acim (24), juga tewas dalam posisi tergantung pada sebuah tali.

Praja dan Aura merupakan anak Letnan Kolonel Infanteri R Rudi Martiandi yang sehari-hari berdinas di Komando Resimen Militer di Solo, Jawa Tengah. Pada saat korban ditemukan, rumah tersebut dalam kondisi terkunci. Dua orang anggota tentara yang diminta Rudi untuk menengok rumah tersebut akhirnya masuk ke rumah dari atap melalui rumah di sebelahnya.

Kepala Polres Kota Besar Bandung Komisaris Besar Polisi Mashudi mengatakan, kedua anggota TNI itu menemukan ketiganya telah meninggal dunia. Menurut Mashudi, Acim ditemukan dalam posisi tergantung tali tambang yang melingkar lehernya. Lidahnya keluar dan liur berceceran, ditemukan pula sperma dari dalam kemaluannya. Polisi tengah menyelidiki apakah Acim tewas akibat gantung diri atau dibunuh.

Adapun Praja ditemukan bersimbah darah di dekat kamar dengan kondisi ditutupi selimut. "Ada luka tusukan benda tajam di lehernya dan luka juga ada di bagian pelipis matanya. Untuk lebih lanjutnya masih kita periksa dulu," kata Mashudi.

Sementara itu, Aura ditemukan di dekat tangga bagian belakang. Tidak ada darah maupun luka pada tubuh korban, tetapi ada bekas jerat tali. Mashudi menduga korban tersebut dicekik dengan menggunakan tali.

Polisi mendapati pintu di rumah itu dalam keadaan terkunci dari dalam. "Tidak ada kerusakan pada pintu," kata Mashudi. Ia juga memastikan tidak ada barang yang hilang dari dalam rumah tersebut.

Ketiga jenazah korban kini sudah dibawa ke RS Sartika Asih untuk diotopsi. Orangtua korban sedang dalam perjalanan dari Solo menuju lokasi kejadian.

Pratama merupakan siswa SMA BPI Bandung dan tahun ini naik kelas III. Adapun Aura siswi kelas II SMP Negeri 44 Bandung.

Tetangga korban, Kapten Eko Widodo, mengatakan, kedua anak tersebut bersifat baik. Menurut dia, kakak beradik itu sehari-harinya tinggal di rumah tersebut bersama Acim. Adapun kedua orangtuanya tinggal di Solo. "Salah satu orangtuanya suka nengok anaknya seminggu sekali ke sini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com