Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSK Saritem: Ingin Pulang Kampung, Cari Suami yang "Bener"

Kompas.com - 19/06/2014, 08:58 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Penutupan lokalisasi prostitusi Dolly di Surabaya semalam, tidak lantas membuat khawatir pekerja seks komersial (PSK) yang bekerja di komplek pelacuran Saritem, Kota Bandung.

Setidaknya hal itu dituturkan Lena (28), salah satu PSK yang sudah dua tahun menetap di kawasan itu. Dia mengaku sudah memiliki rencana sejak lama untuk meninggalkan dunia hitam, jika memang lokalisasi legendaris itu ditutup.

Janda dua anak ini mengaku ingin pulang ke kampung halamannya di Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, apabila Pemkot Bandung ikut menghentikan "roda perekonomian" di Saritem.

"Kalau ditutup mah Lena mending pulang ajah ke kampung. Cari suami lagi yang bener," kata Lena saat ditemui Kompas.com di Saritem, Rabu petang.

Lena meyakini, rekan-rekan sesama PSK pasti berpikiran serupa dengannya jika Saritem ikut ditutup. Sebab, hampir semua PSK yang ada di Saritem berasal dari luar Kota Bandung. "Kita datang ke sini kan, karena butuh. Makanya jadi begini," ucapnya.

Lena menjelaskan, para mucikari-mucikari di lokalisasi legendaris Kota Kembang itu tidak pernah mengikat, atau bahkan memaksa para PSK untuk tetap tinggal di Saritem. Dengan kata lain, mucikari yang dipanggilnya 'Mami' tidak pernah menaruh target setoran setiap hari.

Kalau memang ingin pulang ke kampung, kata Lena, para mucikari yang dikenalnya memang tidak pernah tidak memberikan izin. "Kalau enggak balik lagi juga enggak apa-apa. Emang kenapa dilarang-larang, kan bukan teroris," ujarnya.

Para PSK di Saritem ternyata tidak diperas tenaga dan uangnya, mereka diberikan waktu libur cukup panjang dalam satu bulan, ketika masa menstruasi tiba. Pada saat libur itulah kebanyakan PSK memanfaatkan waktu untuk bertemu sanak saudara dan keluarga mereka.

Tentu saja, saat mudik mereka tidak memberitahu apa pekerjaan selama merantau meninggalkan rumah. "Di sini mah enggak dipaksa. Kita mah kerjanya bukan mencuri. Kalau mau keluar ya, silahkan saja," ungkapnya.

Lena pun mengaku tidak sabar menunggu bulan Ramadhan 1435 Hijriah tiba. Sebab, selama satu bulan penuh seluruh aktivitas esek-esek di lokalisasi tersebut dipastikan berhenti. "Ya mau puasa juga lah, mau ibadah. Aku juga kan, dulunya orang benar," kata Lena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com