Ketua LPI Pamekasan Abdul Aziz, mengatakan, pengiriman laskar itu sebagai bentuk memperjuangkan penegakan amar makruf nahi mungkar. Sebab, kata dia, Dolly sudah menjadi sarang kemasiatan.
Selain itu, laskar yang dikirim juga dalam rangka menghormati Wali Kota Surabaya yang juga seorang perempuan.
"Gagasan luar biasa Ibu Rhisma harus didukung. Dan laskar yang dikirim ini siap melakukan apa saja yang dibutuhkan wali kota," kata Abdul Aziz.
Aziz menjelaskan, laskar yang dikirim itu, selain siap membantu pengamanan, juga siap 'perang' jika ada perlawanan fisik di Gang Dolly. "Jangankan hanya fisik, darah dan nyawa kami siap demi penutupan Dolly," imbuhnya.
Laskar itu, akan tinggal di Surabaya sampai penutupan Dolly tuntas. LPI Pamekasan juga mendapat dukungan dari laskar-laskar lainnya mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah-daerah.
Namun demikian, jika laskar tidak dibutuhkan, mereka tidak akan pulang ke Pamekasan. Mereka berencana menggelar doa bersama di lokalisasi Dolly sampai tempat prostitusi terbesar di Indonesia itu resmi ditutup.
Tak ada peralatan perang seperti senapan, senjata tajam, pentungan dan lainnya. Mereka hanya berangkat fisiknya saja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.