Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindikat Perampok Para Juragan Pernah Raup Rp 400 Juta dalam 4 Bulan

Kompas.com - 13/06/2014, 17:26 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com
– Sindikat perampok lintas provinsi yang berhasil dibekuk oleh Polda Jawa Tengah ternyata sempat meraup ratusan juta rupiah saat beraksi pada awal tahun 2014.

Selama bulan Februari hingga Mei 2014, para perampok itu mengumpulkan hasil rampokan hingga Rp 400 juta.

“Kami menangkap pelaku tindak kejahatan ini di berbagai tempat di Jawa Tengah. Mereka menggunakan senjata api. Mereka kami tangkap di Magelang, Wonosobo, Purbalingga, Brebes,” kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Nur Ali di saat gelar perkara Mapolda Jateng, Jumat (13/6/2014).

Para perampok tersebut, kata Kapolda, beraksi di delapan tempat yang berbeda dan berhasil menggasak uang korban puluhan juta, seperti di Desa Nangkod, Kecamatan Kecobong, Purbalingga, senilai Rp 74 juta; di Desa Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu, Brebes, dengan total Rp 30,8 juta; lalu pada tanggal 2 Mei merampok senilai Rp 8 juta; di Desa Kedunggoleng, Kecamatan Paguyangan, Brebes, sindikat ini membawa kabur rampokan senilai Rp 22,5 juta; di Desa Sidoagung Tempuran, Magelang, mereka membawa kabur rampokan Rp 116 juta.

Kemudian di Desa Cikawaung Pekuncen Banyumas, mereka membawa kabur hasil rampokan senilai Rp 30 juta dan di Desa Patak Banteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, menggasak uang Rp 100 juta.

“Sementara ini baru di delapan tempat. Kemungkinan masih akan ada lagi di Jawa Barat atau di Jawa Timur,” tambahnya.

Kabid Humas Polda Jateng, Brigjen Pol A Liliek Darmanto mengatakan 12 pelaku tersebut berasal dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Otak pelaku perampokan lintas Provinsi ini berasal dari Provinsi Lampung.

Para tersangka itu, yakni Prayitno Dwi Putro (29), Rizal Sulistiyono (37), Sugito (50), Sarmuji (40), Warsito (51), Sugiono Aji (37), Joni Purwanto (28), Kawati (44), Nanang Suryanto (26), Salman Alfarisi (27), Helmi Afandi Ahmad (22), dan Shodiqin (47).

“Perampokan ini murni mencari uang, tidak ada kaitan dengan teroris. Menggunakan orang lokal. Kami berharap kepada masyarakat yang pendapatan tinggi, agar menyimpan uangnya kepada bank, jangan sampai terkena kejahatan ini,” pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com