"Kita akan menghapus sistem kluster yang hanya didasarkan pada nilai akademik, khususnya hasil UN," kata Emil saat konferensi pers di Pendopo Kota Bandung, Jumat (6/6/2014) sore.
Lebih lanjut Emil menambahkan, penghapusan sistem kluster tersebut diharapkan mampu mendorong semua sekolah negeri untuk berkembang dan berprestasi sesuai karakteristiknya. Karena, kata dia, keberhasilan sekolah tidak hanya diukur dari aspek akademik-intelektual saja.
"Sehingga tidak ada lagi kesan diskrimanasi berbasis akademis," ucapnya.
Dihapuskannya sistem kluster tersebut, tidak berarti Pemerintah Kota Bandung akan mengadopsi sistem rayonisasi secara utuh. Pasalnya, jika melihat sebaran sekolah-sekolah di Kota Bandung, penerapan sistem rayonisasi secara utuh terkesan kurang adil. Sebab, di kota Bandung banyak sekolah negeri terkumpul di satu lokasi berdekatan.
Emil menambahkan, penghapusan sistem kluster adalah upaya alternatif kreatif agar tetap memberi keleluasaan kepada masyarakat untuk membuat pilihan pertama untuk sekolah yang dipandang favorit dimana pun. "Tetapi untuk pilihan kedua kita arahkan berbasis kewilayahan," akunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.