Hal itu diungkapkan Dandim 0714/Salatiga Letkol Arh Tjahjono menanggapi kabar pengerahan Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Jakarta Pusat untuk melakukan pendataan siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang akan dipilih oleh masyarakat.
Dalam pendataan itu disebutkan, warga diarahkan untuk memilih pasangan yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Netralitas tetap netralitas. (Kabar itu) harus dicek dulu kebenarannya. Di Salatiga tidak ada (pengerahan Babinsa)," kata Dandim via sambungan telepon, Kamis (5/6/2014) siang.
Dia menilai, masyarakat perlu melakukan kroscek tentang kebenaran Babinsa turun ke lapangan mengarahkan pilihan ke salah satu capres-cawapres tersebut. Hal itu, menurutnya, harus dilakukan agar kabar itu tidak memperkeruh suasana menjelang Pilpres.
Menurut Dandim, masyarakat saat ini cukup mudah mendapatkan seragam mirip TNI, sehingga bisa saja ada pihak-pihak yang tidak bertangung jawab mengatasnamakan TNI.
"Kalau seandainya ada, agar masyarakat benar-benar mengecek kebenarannya, orang tersebut TNI atau bukan. Sebab, bisa saja orang mengaku Babinsa karena sekarang mudah mendapatkan perlengkapan TNI," jelas Dandim.
Dandim menjamin, komitmen TNI di bawah satuan Kodim 0714/Salatiga dengan cakupan wilayah pembinaan di Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga, tetap netral dalam Pilpres 9 juli mendatang. Hal itu sejalan dengan perintah Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan arahan Presiden SBY soal netralitas TNI yang disampaikan dalam Rakornas Pemantapan Pelaksanaan Pilpres, 3 Juni 2014 lalu.
"Jumlah Babinsa kami ada 300-an personel. Silakan masyarakat laporkan kalau ada yang main mata," tegas Dandim.
Secara terpisah, Ketua Panwaslu Kabupaten Semarang, Agus Riyanto mengungkapkan, hingga saat ini jajaran Panwaslu, Panwascam hingga petugas Pengawas Lapangan PPL belum menemukan adanya mobiliassi Babinsa yang mendata pilihan warga terhadap capres-cawapres dalam Pilpres 2014. "Belum ada," kata Agus singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.