Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Merasa Terpojok soal Tabloid "Jokowi Capres Boneka"

Kompas.com - 27/05/2014, 21:36 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com — Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, merasa dipojokkan dengan banyaknya tabloid Obor Rakyat yang beredar di masyarakat berisi tentang berita soal Jokowi "capres boneka".

Pasalnya banyak tuduhan bahwa tabloid itu dibuat oleh tim sukses pasangan capres dan cawapres Prabowo-Hatta untuk menjatuhkan citra pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Agus Sujarwadi, Ketua DPC Partai Gerindra Pamekasan, mengatakan, beredarnya tabloid capres boneka itu sama sekali tidak diketahui Partai Gerindra. Bahkan, dia tidak tahu wujudnya seperti apa. Tiba-tiba banyak tuduhan bahwa tabloid tersebut dibuat tim Prabowo-Hatta. Justru pihaknya menyayangkan adanya black campaign semacam itu.

"Kami anti-black campaign. Justru DPP Gerindra memerintahkan semua kadernya melakukan hal-hal positif yang bermanfaat untuk bangsa, bukan menjelek-jelekkan lawan politik," ungkap Agus saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Selasa (27/5/2014).

Tuduhan bahwa tabloid itu dibuat tim Prabowo sangat merugikan Partai Gerindra. Agus menduga, tabloid itu sengaja dibuat dan dikirim oleh tim sukses Jokowi-JK agar terkesan dizalimi sehingga masyarakat semakin simpati dan Prabowo-Hatta yang dikambinghitamkan.

"Kalau tuduhan itu salah, bisa saja itu dibuat oleh orang-orang yang sengaja merusak keharmonisan politik yang ada di Pamekasan. Sebab, antara PDI-P dan Gerindra sudah terjalin koalisi sejak Pemilu 2009 lalu," ujarnya.

Sebanyak 50 eksemplar tabloid beredar di sejumlah masjid di Pamekasan. Tabloid bernama Obor Rakyat tersebut bergambar Jokowi mencium tangan Ketua Umum PDI-P Megawati dengan judul "Capres Boneka". Beberapa halaman menampilkan sisi negatif Jokowi. Beberapa judul di halaman tabloid tersebut ialah "Capres Boneka Suka Ingkar Janji", "Disandera Cukong dan Misionaris", "Dari Solo Sampai Jakarta De Islamisasi ala Jokowi", dan "Cukong-cukong di Belakang Jokowi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com