Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialog Warga dengan Gubernur Jateng Diwarnai Ketegangan

Kompas.com - 09/05/2014, 21:20 WIB

KUDUS, KOMPAS.com - Dialog antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan warga Kabupaten Pati, Jateng, Jumat (9/5/2014) diwarnai ketegangan menyusul pernyataan warga yang menyinggung soal pabrik semen untuk penyediaan lapangan kerja bagi warga setempat.

Dialog antara Gubernur Jateng dengan warga tersebut, digelar seusai Gubernur beserta rombongan meninjau lokasi hutan yang rusak akibat penebangan liar di petak 38 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Slungkep, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sukolilo, Pati.

Awalnya, sejumlah warga yang mendapat kesempatan berdialog menyampaikan sejumlah masukan, seperti pengetatan izin penebangan hutan, pengelolaan hasil hutan dengan melibatkan masyarakat.

Setelah itu, giliran Gunritno yang merupakan aktivis lingkungan dari Sedulur Sikep di Kabupaten Pati menyampaikan permohonan upaya penghentian penjarahan atau perusakan hutan kepada Ganjar Pranowo.

Gunritno di hadapan orang nomor satu di Jateng itu juga meminta pemerintah atau sejumlah pihak terkait untuk menghentikan penggunaan bahan peledak untuk aktivitas tambang di lahan sendiri, serta menyusun kebijakan yang holistis dan multisektoral dalam pengelolaan kawasan karst secara lestari.

"Kami juga meminta pemerintah tidak mengeluarkan izin penambangan kepada pihak manapun," ujarnya.

Warga lainnya, Zaenuri juga mendapatkan kesempatan untuk berdialog dengan gubernur, namun pernyataannya soal permintaan penyediaan lapangan kerja bagi warga sekitar guna mengurangi pembalakan liar lewat pengelolaan penambangan, justru menyulut kemarahan warga yang selama ini menolak rencana pendirian pabrik semen.

Adu mulut antara warga dengan penanya terakhir tersebut, membuat Ganjar Pranowo beranjak dari tempat duduknya untuk meleraikan dan meredam suasana yang memanas tersebut.

Bahkan, Ganjar juga berulang kali meminta warga untuk diam sementara, meskipun masih ada yang nekat. "Jika tidak mau menuruti permintaan saya untuk tetap tenang, lebih baik saya pamitan," ujarnya.

Ganjar menegaskan bahwa kedatangannya ke Pati dengan niat ikhlas dan tidak akan memihak. "Saya bisa mendengar dan sudah mengetahui lama soal persoalan tersebut," ujarnya.

Semua aspirasi warga, katanya, akan didengar dan hingga sekarang belum ada putusan oleh negara soal penambangan di kawasan Pegunungan Kendeng untuk diolah menjadi bahan baku semen.

Ia menegaskan, dalam pengambilan keputusan, nantinya tetap akan mendengarkan aspirasi dari banyak pihak, termasuk meminta dokumen yang dimiliki warga soal pegunungan kars.

Menanggapi ketegangan tersebut, Gunritno menganggap, masyarakat belum memiliki kepekaan. "Biarlah kejadian itu menjadi pembelajaran bagi masyarakat tentang berdemokrasi," ujarnya.

Kehadiran Gubernur Jateng ke Pati, kata dia, berawal dari laporannya bersama 20-an warga Sedulur Sikep soal aksi pembalakan liar kepada Polda Jateng serta sempat berdialog dengan gubernur.

"Hal terpenting, kelestarian hutan tetap harus dijaga karena keberadaannya sangat menguntungkan petani, karena berfungsi sebagai kawasan tangkapan air hujan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com