Oleh karena itu, pihaknya mendorong berkembangnya pasar untuk segmen menengah ke bawah. Caranya adalah dengan sebisa mungkin meminimalisasi terjadinya inflasi juga menjaga harga barang-barang tetap terjangkau.
"Sebab, kalau semua mahal, kota ini akan mati. Harga harus murah karena daya beli masyarakat akan meningkat," ujarnya, seusai melantik Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Surabaya, Jumat (2/5/2014).
Selain meningkatkan pasar segmen menengah ke bawah, wali kota perempuan pertama Surabaya ini juga akan mengembangkan pasar segmen menengah ke atas seperti destinasi untuk belanja gadget, khususnya untuk brand internasional.
"Yang penting bagaimana caranya untuk membuat orang luar datang ke Surabaya. Karena itu, image Kota Surabaya yang positif harus terus dibangun," tambahnya.
Risma mengaku beruntung, dalam waktu dekat Terminal Teluk Lamong di wilayah barat Pantai Surabaya akan dioperasikan. Menurut dia, fasilitas tersebut akan sangat mendukung masuk keluarnya barang, dari dan ke luar negeri melalui Surabaya. Jika semua infrastruktur dan sistem pasar dibenahi, pihaknya tinggal mempersiapkan sumber daya manusia.
"Di sini, posisi kebijakan di bidang pendidikan memiliki peran penting agar warga Surabaya bisa menyambut era perdagangan bebas ekonomi. Bukan justru dimanfaatkan orang lain," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.