Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Berseragam Bisa Ganggu Psikologi Peserta UN

Kompas.com - 14/04/2014, 17:05 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Di hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional SMA sederajat di Kabupaten Semarang, setiap sekolah dijaga 8 anggota polisi. Empat di antaranya memakai seragam lengkap.

Namun, penjagaan tersebut dinilai berlebihan dan bisa mempengaruhi kejiwaan siswa. Kritik itu disampaikan pengawas UN dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Hendra Dedi. Ia menyayangkan kehadiran personel polisi yang mencolok di lokasi UN.

“Sepertinya sudah ada kesepakatan sebelumnya para petugas polisi itu tidak berseragam saat mengamankan pelaksanaan UN,” kata Hendra.

Aparat Polres Semarang memang mengerahkan 8 anggotanya untuk berjaga di tiap- tiap sekolah demi menjamin kelancaran selama pelaksanaan UN yang akan berlangsung hingga Rabu (16/4/2014) mendatang.

“Empat anggota berseragam berjaga di luar sekolah dan empat anggota berpakaiaan preman berjaga di dalam lingkungan sekolah,” ungkap Kapolres Semarang, AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan ditemui di Mapolres Semarang, Senin (14/4/2014) pagi.

Menurut Kapolres, keamanan dan kelancaran pelaksanaan UN jenjang SMA sederajat kali ini menjadi perhatian khusus Kapolri. Berdasarkan hasil koordinasi Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Mendikbud) RI dengan Kapolri, proses pengamanan UN ini telah diinstruksikan hingga di tingkat Polres di seluruh Tanah Air.

"Intinya tanggung jawab pengamanan pelaksanaan UN ini ada pada polisi, termasuk di dalamnya pengamanan pengiriman lembar jawaban UN dari sekolah untuk proses pemindaian,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia UN Kabupaten Semarang, Adi Prasetyo mengatakan, pada hari pertama UN ini, seorang siswa SMKN 1 Pringapus, Kecamatan Pringapus berhalangan mengikuti UN karena sedang dirawat di rumah sakit. Rencananya, siswa atas nama Erwin Bagus Iriyanto ini akan diupayakan mengikuti UN susulan.

“Karena pada hari pertama pelaksanaan UN ini yang bersangkutan tidak memungkinkan untuk dapat mengerjakan soal di rumah sakit,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com