Herman mencuri tas ustaz dari ruang operator di dalam masjid. Saat itu, warga sedang menyimak ceramah bertemakan membenteng aqiqah dan mencegah penyebaran aliran-aliran sesat.
Aksi Herman itu ketahuan salah seorang yang hadir di acara tersebut. Herman terjebak di ruang operator. Dia kemudian dipaksa keluar masjid. Kemudian, dia dipukuli oleh warga sekitar hingga memar di wajah dan dari mulut dan hidungnya mengeluarkan darah.
Sejumlah polisi yang ikut dalam tabliq akbar tersebut berhasil meredam situasi dan membawa tersangka ke markas Polsekta Panakukang.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Komisaris Polisi (Kompol) Mantasiah yang dikonfirmasi mengatakan, Herman mengaku sudah puluhan kali mencuri di masjid. Sasarannya yaitu tas jamaah yang berisikan laptop dan handphone. Selain itu, dia juga kerap mencuri sepatu yang ditinggal di luar masjid.
Herman mengaku pernah mencuri dua kali di masjid di Kecamatan Mariso, dua kali di Kecamatan Tallo, sekali di Kecamatan Bontoala, dua kali di Kecamatan Makassar, dua kali di masjid kampus UIN Samata, dan dua kali di masjid UMI Jl Urip Sumoharjo.
"Rata-rata tas jadi incarannya, dimana pelaku mengambil tas jamaah dengan menutupi dengan jaketnya. Tas diambil pelaku, saat korban sedang menunaikan shalat," jelasnya.
Saat ini, Herman masih menjalani pemeriksaan intensif di Polsekta Panakukang. "Kalau tersangka mempunyai jaringan, saya belum tahu. Nantilah kita lihat dari hasil pemeriksaan," ujar Mantasiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.