Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan 8 Orang yang Diduga Penganut Aliran Sesat

Kompas.com - 02/04/2014, 22:33 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
– Polisi mengamankan delapan orang yang diduga menjadi pengikut aliran sesat di sebuah rumah di kawasan Cinta Asih RT 01 RW 11 Kelurahan Pamoja Kecamatan Batu Nunggal, Rabu, (2/4/2014) .

“Ada delapan orang yang kita amankan, tiga orang cewek dan lima orang cowok, termasuk Cecep,” kata Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Mashudi kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Rabu. Cecep Solihin diduga sebagai pimpinan aliran tersebut.

Pantauan Kompas.com, sekitar pukul 20.00 WIB beberapa mobil tiba di Mapolrestabes Bandung. Mobil-mobil tersebut mengangkut pengikut yang diduga aliran sesat tersebut ke kantor polisi. Beberapa orang dari mobil langsung digiring ke ruangan bagian Intelkam Polrestabes Bandung. Polisi belum mengetahui jelas aliran apa yang mereka anut dalam kelompok tersebut.

“Jadi mengaku-ngaku sebagai nabi atau rasul. Selain itu mereka juga tidak mengakui Negara Indonesia ini,” jelas Mashudi. “Kita akan periksa mereka, kita akan mintai keterangannya, untuk lebih lengkapnya kita sampaikan nanti,” lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi menggerebeg sebuah rumah di Bandung, Jawa Barat, yang disebut dijadikan markas aliran sesat. Rumah di kawasan Cinta Asih Kecamatan Batu Nunggal, Rabu, (2/4/2014) itu digerebeg setelah polisi mendapat laporan warga.

Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Mashudi mengatakan, warga melaporkan ada kegiatan mencurigakan di tempat tersebut. Terlebih lagi, kata Mashudi, ada seseorang (warga Bekasi) yang melapor telah kehilangan istrinya.

“Ada laporan kepada kami. Ada suami yang mencari istrinya, 11 hari tidak pulang pulang ke rumah. Suami mencari istrinya itu. Ternyata, istrinya itu mengikuti kegiatan di rumah Cecep (markas aliran tersebut),” kata Mashudi kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Rabu, (2/4/2014).

Sejauh ini polisi belum bisa menyimpulkan ritual yang dilakukan di rumah Cecep itu aliran apa. “Jadi mengaku-ngaku sebagai nabi atau rasul. Selain itu mereka juga tidak mengakui Negara Indonesia ini,” jelas Mashudi.

Kepolisian menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam penggerebegan itu. Pada saat melakukan penggerebegan, diketahui ada sejumlah orang di rumah tersebut, termasuk Cecep. “Kita amankan Cecep dan sejumlah orang lainnya. Kita mintai keterangannya, kita proses dulu dalam penyidikan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com