Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD Kesurupan dan Melata Mirip Ular

Kompas.com - 12/03/2014, 20:25 WIB

JOMBANG, KOMPAS.com - Belasan murid SDN 1 Gongseng, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur, bertingkah aneh selama tiga hari terakhir. Mereka diduga kesurupan sejak Senin (10/3/2014) hingga Rabu (12/3/2014) hari ini.

Saat kesurupan, mereka melata di tanah seperti ular berjalan, dan melompat-lompat ala zombie alias mayat hidup atau pocong, sebagaimana terlihat dalam film-film horor. Selain itu, mereka juga berlarian sembari berteriak-teriak.
     
Dalam satu "periode" kesurupan, biasanya berlangsung sekitar 15 menit. Sejumlah guru dan warga, hanya bisa melihat. Beberapa orang "pintar" didatangkan sekolah dan melakukan penyembuhan.
     
Mereka memegangi bocah yang kesurupan tersebut sembari membaca mantra. Masih tidak mempan, paranormal itu lantas mengusapkan minyak wangi dari botol ukuran kecil ke kepala belasan bocah SD itu.
     
Tak lama, belasan bocah itu langsung lunglai. Mereka selanjutnya dibawa ke bawah pohon mangga di halaman sekolah.

"Kejadian ini dengan sendirinya mengganggu KBM (kegiatan belajar-mengajar) di sekolah kami," kata Kepala SDN 1 Gongseng, Mashudi, Rabu (12/3/2014).

Mashudi mengungkapkan, kejadian ini sudah berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Yakni Senin, Selasa, hingga Rabu. Kejadian bermula saat siswa belajar di kelas IV SD setempat.

Ketika proses belajar masih berlangsung, sekitar pukul 11.00 WIB, tiba-tiba seorang murid, Roihul Hulam menjerit histeris dan kejang-kejang. Saat itu, dikira murid tersebut mendapat serangan epilepsi.

Namun, belum lagi saat guru mengajar melakukan pertolongan, justru ada beberapa murid lainnya yang mengalami gejala serupa. Maka disimpulkan terjadi kesurupan.

Kondisi ini berlangsung tiga hari berturut-turut yang korban bergiliran. "Jumlah siswa kesurupan 12 orang," katanya.

Sejak tiga hari itu pula, pihak sekolah setiap hari mendatangkan orang "pintar" yang bernama Mbah Lembang.

"Sejak itu sekolah ini dijaga beliau agar kesurupan tidak meluas," terang Mashudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com